Merantau ke Jakarta, Uber Anak Jalanan, Asuh Yatim Piatu
Senin, 27 Februari 2012 – 19:32 WIB
Rusna Anas. Foto: Soetomo Samsu/JPNN
Dia cerita, bukan hal yang gampang mengajak anak-anak jalanan tinggal tetap di yayasan. Terkadang, dia harus melakukan penyamaran untuk mendekati anak-ank jalanan, dan merayu hingga berjam-jam agar anak-anak itu sudi dibawa ke yayasan.
"Terkadang orang tuanya yang komplain, takut anaknya tidak kembali. Ya kita jelaskan bahwa di yayasan si anak bisa sekolah, gratis. Sekarang, malah banyak orang tua yang datang sendiri ke sini, minta anaknya sekolah di sini," kata Rusna.
Istri Drs Syarifuddin itu kini tak lagi harus turun ke jalanan. Tugas itu kini diambil alih aktivis yayasan yang masih berusia muda. Rusna kini lebih banyak berada di kantor, yang letaknya persis di samping jalan tol Cengkareng. Kesibukan Rusna, selain mengajar di sekolah milik yayasan itu, juga mengurusi anak yatim-piatu, yang jumlahnya 56 anak. Itu di luar anak jalanan yang jumlahnya 110 anak.
Pernah suatu waktu Rusna mendapat tawaran menjadi pengajar di tempat lain. Tapi tawaran itu dia tolak. Dia merasa berat hati meninggalkan anak-anak yatim, yang berasal dari sejumlah daerah.
BAGI banyak kalangan, merantau adalah sebuah pilihan tatkala di kampung halaman susah mengail rejeki. Sukses tidaknya seorang perantau kerapkali
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu