Merapi Bergolak Lagi, Selo Kembali Disterilkan

Merapi Bergolak Lagi, Selo Kembali Disterilkan
Merapi Bergolak Lagi, Selo Kembali Disterilkan
BOYOLALI - Penurunan zona bahaya ternyata tak membuat pengungsi bisa dengan mudah kembali ke kampung halamannya. Terbukti, Kecamatan Selo, Boyolali, kembali disterilkan dari segala macam aktivitas kemarin (14/11). Hal ini seiring aktivitas Gunung Merapi menunjukkan peningkatan sejak Minggu dini hari. Warga yang sudah pulang, diminta kembali ke tempat pengungsian demi menjaga keselamatan.

      

Agar Kecamatan Selo tetap steril, polisi dan TNI memasang barikade di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, tepatnya di jalur menuju Selo. Barekade itu dipasang di tengah jalan penuh. Sehingga, tidak ada celah bagi warga yang melintas sesukanya tanpa sepengetahuan TNI dan Polri.

Kapolres Boyolali AKBP Romin Thaib mengatakan, penutupan jalan ini dilakukan mengingat kawasan rawan bencana untuk Boyolali radius 10 kilometer. Kecamatan Cepogo dengan puncak Merapi jaraknya hanya sekitar 11 kilometer. "Maka perlu ditutup jalannya agar warga lereng Merapi tetap di pengungsian," katanya.

      

Keputusan ini sesuai dengan hasil rapat yang dia ikuti di Kabupaten Magelang kemarin. Hasil rapat itu terdapat revisi radius bahaya Merapi. Khusus Boyolali dan Klaten, jaraknya 10 kilometer dari puncak. Sedangkan, Magelang dan Sleman, masih tetap 20 kilometer.

BOYOLALI - Penurunan zona bahaya ternyata tak membuat pengungsi bisa dengan mudah kembali ke kampung halamannya. Terbukti, Kecamatan Selo, Boyolali,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News