Merapi Erupsi saat Banyak Warga Sekitar Berjemur Cegah Corona
jpnn.com, BOYOLALI - Gunung Merapi erupsi pada Jumat pukul 10.56 WIB, saat banyak warga Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sedang berjemur untuk mencegah terjangkiti virus corona, COVID-19.
“Tadi pas banyak yang berjemur, sebagian baru saja masuk rumah, tiba-tiba, blaaar, suara gemuruh. Panik. Terlihat Merapi erupsi,” cerita Sri Mulyati, warga Lencoh, Selo, Boyolali, kepada JPNN.com, Jumat (27/3).
Sementara, Kepala Desa Jrakah di Kecamatan Selo Boyolali, Tumar, mengatakan warga sempat panik saat mendengar suara gemuruh dari puncak Gunung Merapi pada pukul 10.56 WIB.
Namun, menurut dia, beberapa menit kemudian warga Desa Jrakah yang mayoritas petani kembali bekerja di ladang masing-masing. Desa Jrakah juga tidak kena hujan abu letusan Gunung Merapi.
Meski demikian, Tumar mengimbau para petani yang bekerja di ladang tetap mewaspadai dampak letusan Gunung Merapi.
Desa Klakah di Kecamatan Selo juga aman dari dampak letusan Merapi, tidak kena dampak hujan abu.
Menurut Kepala Desa Klakah, Marwoto, suara letusan keras dari arah Gunung Merapi sempat terdengar di Desa Klakah, membuat warga kaget dan berlari keluar rumah.
"Warga sempat panik karena puncak Merapi tertutup kabut tebal saat kejadian. Puncak Merapi tidak terlihat, tiba-tiba asap membumbung tinggi condong ke arah barat dan selatan," katanya.
Gunung Merapi erupsi pada Jumat, membuat sebagian warga Kecamatan Selo, Boyolali, Jateng, yang sedang berjemur mencegah virus corona COVID-19, panik.
- Waspadai Penularan Covid-19 Varian ERIS saat Nataru, Begini Gejalanya
- Dinkes Sumsel Minta 2.000 Vial Vaksin Sinovac ke Kemenkes
- 1 Warga Palembang Positif Covid-19, Dinkes Sumsel Imbau Masyarakat Kembali Pakai Masker
- Satu Warga Palembang Positif Covid-19
- Aktivitas Gunung Merapi Cukup Tinggi, BNPB: Waspada Potensi Bahaya Guguran Lava
- Malam Ini Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran 2 Kali