Merasa Butuh Data, Luthfi Janjikan Tambahan Kuota
Jumat, 17 Mei 2013 – 20:20 WIB

Luthfi Hasan Ishaaq saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (17/5) malam, pada persidangan kasus suap kuota impor sapi dengan terdakwa Juard Effendi dan Aria Abdi Effendi. Foto: Ricardo/JPNN
JAKARTA - Luthfi Hasan Ishaaq mengaku pernah mengatakan ke Ahmad Fathanah bahwa bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu akan mengupayakan tambahan kuota impor daging sapi bagi PT Indoguna Utama. Namun, Luthfi menegaskan perkataannya ke Fathanah itu hanya untuk kepentingan menggali informasi tentang penyebab krisis daging sapi di masyarakat.
Luthfi menyatakan, dirinya memang pernah menyebut upayanya mengajukan kuota daging impor 10 ribu ton untuk PT Indoguna, saat pembicaraan per telepon dengan Fathanah. "Fathanah berulang-ulang nelpon saya minta dibantu, sementara konsen saya bukan soal itu (penambahan kuota, red)," kata Luthfi saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (17/5) malam, pada persidangan atas Juard Effendi dan Aria Abdi Effendi yang didakwa menyuap.
Lantas mengapa Luthfi sampai berjanji membantu Fathanah dalam pengurusan kuota impor untuk Indoguna? "Ini untuk menghentikan kejengkelan saya kepada dia. Karena saya tak pernah sekalipun menyampaikan itu (penambahan kuota untuk Indoguna, red) kepada menteri (Menteri Pertanian, red)," cap Luthfi.
Lebih lanjut Luthfi mengatakan, dirinya ingin difasilitasi Fathanah dalam mendapatkan data tentang krisis daging. "Data yang akan kita minta dan akan kita sampaikan ke menteri (Menteri Pertanian, red). Tapi kalau saya bilang tidak, dia (Fathanah, red) akan menghentikan informasi lapangan," kelit Luthfi.
JAKARTA - Luthfi Hasan Ishaaq mengaku pernah mengatakan ke Ahmad Fathanah bahwa bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu akan mengupayakan
BERITA TERKAIT
- Fadli Zon Resmikan Nama Jalan Haji Usmar Ismail di Kawasan Jam Gadang
- Presiden KSPSI Ajak Buruh Merayakan May Day di Monas yang Dihadiri Prabowo
- PT Indo RX Menang di Arbitrase, Kuasa Hukum: Kami Tidak Akan Pernah Berhenti Menuntut Pemulihan
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- Purnawirawan TNI Usul Wapres Dicopot, Pengamat: Mungkin Mereka Dengar Suara Rakyat
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia