Merasa Dianaktirikan, Warga Ingin Gabung ke Filipina, NKRI Terancam?
jpnn.com - TOBELO – Kecamatan Loloda Kepulauan (Lokep) di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara merasa kurang mendapatkan perhatian pemerintah setempat. Ini terutama menyangkut distribusi pembangunan infrasruktur dan lainnya. Merasa dianaktirikan, maka sebagian masyarakat menyuarakan memilih ingin bergabung ke Filipina.
Pilihan ini cukup beralasan. Seperti disampaikan Camat Lokep Budiman Modim, selama ini masyarakat Lokep selalu termajinalkan. Jalur perhubungan laut misalnya belum juga tuntas.
Belum lagi setiap Pemilu, Lokep dianggap daerah rawan kecurangan.
“Lokep ini daerah tertinggal, tapi soal pemilu tetap tak ada masalah. “Lokep selalu tertinggal, setiap Pemilu selalu disoroti. Seharusnya adalah Lokep diperhatikan karena selama ini selalu tertinggal,” jelas Budiman seperti dilansir Harian Malut Pos (Grup JPNN.com), Rabu (2/12).
Sementara anggota DPRD Halut Dapil Galela Loloda (Galda) Yubelina Simange menyatakan tidak sependapat. Dia menjelaskan, Lokep adalah salah satu penentu percepatan pemekaran DOB Galela. Jika Galda dimekarkan menjadi kabupaten Lokep menjadi prioritas perhubungan laut maupun infrasruktur pembangunan, jalan serta listrik.
“Kami berharap Galda segera dimekarkan sehingga kecamatan yang tertinggal seperti Loloda Utara dan Loloda Kepulauan menjadi prioritas pembangunan nantinya,” jelas poltisi Demokrat itu.(sam/ici/fri/jpnn)
TOBELO – Kecamatan Loloda Kepulauan (Lokep) di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara merasa kurang mendapatkan perhatian pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kaltim Siap Jadi Garda Terdepan Kemajuan Bangsa Indonesia
- Pemkot Serang Perpanjang Pendaftaran PPPK Tahap Kedua
- DPRD DKI Minta PAM JAYA Prioritaskan Kepuasan Pelanggan
- Pemerintahan Prabowo Bangun 1 Juta Rumah Bareng Qatar, Bentuknya Rusun
- Awali 2025, Polda Riau Gelar Tasyakuran dan Santuni Anak Yatim
- Kasus Investasi Fiktif Ratusan Miliar, KPK Jebloskan Eks Dirut Taspen Kosasih ke Sel