Merasa Dibohongi, Warga Unjuk Rasa Tolak Reklamasi
Koordinator aksi unjuk rasa Zaini mengungkapkan, masyarakat merasa dibohongi dengan dilanjutkannya proses reklamasi pantai.
Sebelum proyek berjalan, pihak perusahaan hanya menyampaikan akan menaikkan ponton selebar 10 meter.
Kenyataannya, perusahaan milik pengusaha Aminoto itu justru melanjutkan proyek reklamasi.
"Kami tidak mengungkit pembangunan yang sudah jadi. Hal itu kami anggap kecolongan. Karena itu, kami tidak mau kecolongan yang kedua kalinya ketika mereka membangun lagi," ujarnya.
Menurut Zaini, pembangunan reklamasi yang kedua ini sama sekali tidak meminta izin warga setempat.
Berbeda halnya dengan reklamasi yang pertama. Pada reklamasi pertama, ungkap Zaini, pemilik meminta tanda tangan dan persetujuan warga.
"Yang pertama mereka membawa kertas kosong ke saya untuk ditandatangani. Itu pun izinnya mau membangun dermaga dengan tiang pancang. Eh ternyata malah direklamasi. Kalau yang pertama izinnya tahun 2012. Warga juga sempat menolak, tapi diselesaikan di balai desa," jelasnya. (fre/aif/c9/diq/jpnn)
Warg memasang banner berukuran raksasa berisi tulisan penolakan reklamasi pantai yang dilakukan PT Pasifik Masami Indonesia.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Unjuk Rasa di Depan KPK, Massa PMII Kaltim Bawa 2 Isu Besar, Ada Soal Dana Karbon
- Pekerja Rokok Tembakau Gelar Unjuk Rasa di Depan Kantor Kemenkes
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa Anti Perang di Melbourne Berakhir Bentrok
- Gegara Demo Mahasiswa Menuntut Jokowi Lengser, Bawaslu Kota Semarang Tunda Apel Siaga
- FSGI Sebut Anak STM Punya Hak Melakukan Demonstrasi, Jangan Ditangkapi
- Reza Rahadian hingga Bintang Emon Gabung Unjuk Rasa #KawalPutusanMK di Depan DPR