Merasa Dihina Pemerintah, Pansus BPJS Marah
Pembatalan Rapat Hanya Melalui Faksimil
Jumat, 15 Juli 2011 – 18:28 WIB
JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat khususnya Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merasa dihina dan dilecehkan pemerintah. Hal itu dikarenakan pemerintah membatalkan rapat dengan Pansus BPJS secara sepihak. Politisi PDI Perjuangan itu pun meminta pimpinan Pansus RUU BPJS ini untuk mengambil keputusan tegas mengenai pembatalan rapat itu. "Paling tidak, ada rapat internal untuk menyikapi ini. Soalnya waktu sudah mepet. Pimpinan pansus saya desak juga untuk memberitahu kepada pinmpinan DPR. Ini penghinaan kepada DPR yang juga berarti penghinaan kepada seluruh rakyat Indonesia," jelasnya.
Anggota Pansus RUU BPJS DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, menyesalkan kabar pembatalan rapat melalui mesin faksimil yang dikirim pemerintah pukul 12.44 siang tadi. Padahal, rapat sudah diagendakan digelar pukul 14.00. Sementara pembatalan melalui faksimil hanya ditandatangani Sekjen Kementrian Keuangan Mulia P Nasution yang mengatasnamakan beberapa menteri.
Baca Juga:
"Kita kemarin protes keras ada surat Meneg BUMN kepada tujuh menteri tanpa tembusan ke presiden. Tapi hari ini lebih ajaib lagi, surat resmi negara yang hanya ditandatangani Sekjen Menteri Keuangan yang mengatasnamakan banyak menteri," kata Rieke kepada pers dan elemen masyarakat yang pada awalnya ingin mengawal Raker Pansus RUU BPJS dan Pemerintah, Jumat (15/7).
Baca Juga:
JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat khususnya Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merasa dihina
BERITA TERKAIT
- Polemik Hasto Tersangka, Habiburokhman Gerindra: Sampai Kiamat Enggak Selesai
- FPKB Tolak Penetepan Dekot Jakarta, Ini Alasannya
- Habiburokhman Gerindra Sebut Mahfud Md Orang Gagal, Apa Sebabnya?
- Penyerangan RS Indonesia di Gaza Tak Bisa Dibiarkan, Mardani Desak PBB Bersikap
- Komisi VII DPR Minta Pemerintah Pastikan Libur Nataru Aman dan Nyaman
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Sekjen PDIP Merespons Pertama Kali, Ada Kata Jangan Takut