Merasa Diintimidasi & Difitnah, Ketum Guru Honorer Negeri Menyomasi Kepsek
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih menyomasi kepala sekolah (kepsek) tempatnya mengajar.
Langkah somasi itu ditempuh Heti karena sudah tak tahan mendapatkan perlakuan tidak adil dari kepala sekolah atau kepsek di SDN 8 Cilegon.
"Saya terpaksa menempuh jalur hukum karena tidak tahan lagi didiskriminasi, difitnah oleh kepsek saya," kata Heti kepada JPNN.com, Senin (24/1).
Dia menyebutkan sejumlah alasan hingga menempuh jalur hukum berupa menyomasi kepsek, yaitu:
1. Sebagai guru di SDN 8 Cilegon dengan Surat Keputusan (SK) kepala sekolah Nomor : 026/SD-CLG.VIII/TKS/2021 tanggal 4 Januari 2021 yang ditandatangani Kepsek Hj. Sadiyah, M.M.Pd, Heti masih mempunyai kewajiban untuk mengajar, melakukan kegiatan kedinasan yang berhubungan dan untuk kepentingan sekolah serta masih berhak menerima gaji/honor;
2. Masih ada gaji yang belum dibayarkan yaitu di bulan Juli 2021.
3. Kepsek Hj. Sadiyah, MM.Pd selalu melontarkan kalimat “Udah kamu berhenti ajah, jangan ngajar di sekolah ini, dana BOS juga habis sama kamu” dengan adanya kalimat tersebut yang berulang-ulang apalagi dilontarkan di depan Dewan Guru dan wali murid, Heti merasa merasa difitnah dan atau dicemarkan nama baiknya atas tuduhan tersebut
4. Heti merasa diintimidasi dengan adanya tindakan dari Kepala SDN 8 Cilegon yang memaksanya mengundurkan diri sebagai guru di Sekolah tersebut.
Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus PG Seluruh Indonesia Heti Kustrianingsih mengajukan somasi terhadap kepsek karena merasa diintimidasi dan difitnah.
- Guru Honorer Ditembak Mati Orang Tak Dikenal
- Guru Honorer Tewas Ditembak OTK di Ilaga
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- Penikam dan Penggorok Leher Guru di Kampar Tertangkap
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses