Merasa Diperlakukan Tak Adil, Guru JIS Akan Lapor ke Barack Obama

Merasa Diperlakukan Tak Adil, Guru JIS Akan Lapor ke Barack Obama
Merasa Diperlakukan Tak Adil, Guru JIS Akan Lapor ke Barack Obama

jpnn.com - JAKARTA -- Dua guru Jakarta International School (JIS) dari Amerika Serikat dan Kanada, akan melaporkan kasus yang melililtnya ke kedutaan besar di Jakarta, bahkan kepada presiden mereka masing-masing di Jakarta.

Sebab, mereka merasa diperlakukan tidak adil oleh pihak kepolisian.

"Mereka akan lapor ke kedutaan masing-masing. Kalau perlu guru asal Amerika akan lapor ke Presiden Barack Obama," kata Hotman Paris Hutapea, Kuasa Hukum JIS, dalam keterangan yang diterima, Senin (7/7).

Hotman menambahkan, kedua guru itu sudah dua kali diambil keterangan dan dimasukkan Berita Acara Pemeriksaan, tapi tidak pernah ditunjukkan bukti mereka terlibat pelecehan. "Mereka hanya ditanya pekerjaan dan apa benar melakukan pelecehan itu," ungkapnya.

Hotman menjelaskan, untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka, harus ada dua alat bukti. Tapi, tegasnya, selama ini polisi tidak pernah menunjukkan dua alat bukti itu. "Kelihatan ada yang ganjil," ungkap Hotman.

Karenanya, ia curiga dua guru itu memang menjadi target untuk dijadikan tersangka. Indikasinya terlihat dalam tuntutan ganti rugi yang diminta dua orang tua korban.          

"Dulu kan saat tersangkanya cleaning service mereka menuntut ganti rugi sebesar USD 12,5 juta. Setelah tuntutan ditolak, mereka gencar bikin gugatan baru, dan sekarang minta ganti ruginya USD 13,5 juta," kata Hotman.

Indikasi lainnya, Hotman menambahkan, adalah tidak dibukanya hasil pemeriksaan awal korban. Menurutnya, saat awal kasus mengemuka, ibu korban sempat membawa anaknya ke klinik SOS internasional untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan menunjukkan negatif.

JAKARTA -- Dua guru Jakarta International School (JIS) dari Amerika Serikat dan Kanada, akan melaporkan kasus yang melililtnya ke kedutaan besar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News