Merasa Dizalimi, Perhimpunan SMP Swasta Ancam Boikot Perayaan HUT RI

Merasa Dizalimi, Perhimpunan SMP Swasta Ancam Boikot Perayaan HUT RI
Upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI. Foto/ilustrasi: dokumen Jawa Pos

“Total sampai 700 lebih yang pindah dari swasta ke negeri. Ada sekolah swasta yang sampai tidak dapat siswa, seperti SMP Saraswati Sukawati. Ada juga SMP Tri Mandala Bedulu yang hanya dapat dua siswa,” ujarnya geleng-geleng.

Sedangkan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar Wayan Sadra mengungkapkan, saat PPDB Juni lalu terdapat 7.000 lebih calon siswa SMP di Kabupaten Gianyar. Sementara kuota untuk SMP negeri hanya 5.000 siswa.

Karena itu, Dinas Pendidikan Gianyar berupaya menampung 2.000 sisanya. “Upaya ini didasarkan pada UU Nomor 20 tahun 2003 (tentang Sistem Pendidikan Nasional) bahwa warga negara berhak mendapat pendidikan bermutu. Sekarang berapa SMP swasta di Gianyar yang bisa memberikan pendidikan bermutu?” ujar Sadra seperti diberitakan Jawa Pos Radar Bali.

Dia juga membeberkan keterbatasan sarana dan prasarana mengajar di sejumlah SMP swasta di Gianyar. Salah satunya masih menyewa lahan untuk sekolah, sehingga biaya sewa dibebankan pada siswa.

“Kalau kondisinya begini, bagaimana pendidikan bermutu bisa tumbuh. Terlebih sekarang di sekolah negeri serba gratis, dengan mutu yang jelas. Orang tua mana yang tidak mau membawa anak di sekolah negeri, apalagi Gianyar sebagai kota layak anak,” paparnya.

Atas kondisi itulah Dinas Pendidikan Gianyar menampung siswa melalui PPDB gelombang kedua. Hal itu juga demi menyediakan pendidikan yang layak bagi warga Gianyar.

“Kalau sekolah memang memiliki kualitas, pasti siswa akan berbondong-bondong ke sana, tidak perduli swasta ataupun negeri. Tetapi kalau kualitasnya kurang, ya siswa tidak boleh dilarang untuk memilih yang terbaik,” tandas pria berkumis itu.
 
Disinggung soal ancaman sekolah swasta yang tidak ikut perayaan HUT Kemerdekaan RI yang digelar pemerintah, Sadra mengancam balik. Sebab, pemerintah bisa menjatuhkan sanksi.

“Silahkan saja, nanti mereka kami evaluasi, seluruh biaya ujian dan bantuan lain bisa kita pending untuk mereka. Selain itu kalau ijin operasinya kami cabut bagaimana?” ancamnya.(rb/dra/mus/JPR)


Perhimpunan sekolah menengah pertama (SMP) swasta se-Kabupaten Gianyar mengancam akan memboikot perayaan hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-72. Ancaman


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News