Merasa Jadi Korban, PDIP Desak Kasus Besar Dituntaskan
Rabu, 28 Desember 2011 – 19:19 WIB
JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) memberi catatan kritis terhadap penegakan hukum selama 2011. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu justru merasa menjadi korban penegakan hukum di Indonesia yang masih tebang pilih.
Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo, menyatakan bahwa penegakan hukum di Indonesia belum menunjukkan komitmen pada prinsip hukum yang berkeadilan. "Penegakan hukum masih bersikap tebang pilih dan menjadi alat kekuasaan belaka," kata Tjahjo saat memberi sambutan pada paparan Catatan Akhir Tahun 2011 Bidang Hukum, HAM dan Perundang-undangan DPP PDIP di Jakarta, Rabu (28/12).
Baca Juga:
Menurut Tajhjo, banyak kader PDIP di eksekutif maupun legislatif yang menjadi korban penegakan hukum yang tebang pilih. Disebutkannya, di berbagai daerah banyak kepala daerah asal PDIP yang diperkarakan oleh aparat penegak hukum.
Demikian pula dengan kader PDIP di di legislatif yang dipidana. Sebut saja kader banteng yang dipidana terkait kasus cek pelawat pada pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS) BI tahun 2004 yang dimenangi Miranda Gultom. "Belasan teman-teman kami menjadi korban penegakan hukum yang tebang pilih," ucap Tjahjo.
JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) memberi catatan kritis terhadap penegakan hukum selama 2011. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu justru
BERITA TERKAIT
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Heboh Aparat Nyatakan Dukungan ke YSK, Pengamat: Pelanggaran Netralitas
- Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tetap Bisa Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024
- Kejari Morowali Konfirmasi Pemanggilan Anwar Hafid Hoaks