Merasa Jadi Korban Politik, Guru Curhat ke Presiden
Rabu, 03 Juli 2013 – 15:54 WIB
JAKARTA - Para guru merasa menjadi korban politik yang terjadi di daerah tempat mereka bekerja. Hal ini diungkapkan melalui sambutan yang disampaikan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono yang menghadiri Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013 di Istora Senayan, Rabu, (3/7). Para guru dijadikan korban terutama saat menjelang Pilkada. "Di daerah hukuman mutasi terjadi hampir tiap hari," ungkapnya.
"Pendidikan banyak dibawa ke ranah politik. Keberhasilan pendidikan menjdi tanda tanya besar. Termasuk guru yang masih diperlakukan sebagai perangkat birokrasi bukan profesi," ujar Sulistyo di hadapan Presiden dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Baca Juga:
Menurut Sulistyo, guru harus rela dimutasi jika tidak sesuai dengan harapan kekuasaan politik. Dalam hal ini ia tidak menjelaskan secara rinci kasus yang dihadapi para guru itu. Namun, dia berharap hal ini tidak lagi menimpa guru yang seharusnya menjadi sosok memajukan pendidikan.
Baca Juga:
JAKARTA - Para guru merasa menjadi korban politik yang terjadi di daerah tempat mereka bekerja. Hal ini diungkapkan melalui sambutan yang disampaikan
BERITA TERKAIT
- Cerita Mendikdasmen Abdul Mu'ti Baru Menjabat Sudah Kena Omelan, Kocak
- Dituding Kampus Abal-Abal, UIPM Tunjukkan Bukti Terdaftar di Kemenkumham RI
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Makan Bergizi Gratis Membentuk Karakter & Kepribadian Mulia
- Buntut Penangguhan Gelar Doktor Bahlil, Deolipa Minta 2 Dekan UI Mundur dari Jabatannya
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Pesan Prabowo soal Kurikulum Merdeka, Alon-Alon