Merasa Sudah Tua, Honorer Pesimis Bisa Tembus PPPK
jpnn.com - JAKARTA--Para tenaga honorer K2 yang gagal, tidak yakin mereka nantinya akan dialihkan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Pasalnya, untuk menjadi PPPK tetap harus dites. Sementara, dengan tes sesama honorer K2 saja mereka tidak lulus.
"Bagaimana bisa masuk P3K, ini saja yang nyata-nyata sudah jatah honorer kategori dua, kami tidak lulus. Apalagi masuk PPPK yang rekrutmennya sama seperti CPNS," kata Ketua Persatuan Guru Honorer Indonesia (PGHI) Dedi Mulyadi kepada JPNN usai menyampaikan aspirasinya kepada MenPANRB Azwar Abubakar, di gedung KemenPAN-RB, Jakarta, Rabu (19/2).
Dikatakan, guru honorer K2 berusia tua dengan masa pengabdian lama, banyak yang tidak lulus CPNS. Malahan, yang lolos malah yang masih berusia muda.
"Bagaimana bisa kita bersaing dengan yang muda? Pastilah kita yang tua kalah, mereka masih fresh dan lebih pintar. Makanya itu butuh afirmasi agar kami yang tua ini bisa diakomodir," kritiknya.
Karena itu, Dedi maupun rekan-rekannya mengaku tidak gembira dengan tawaran solusi pemerintah agar mereka nantinya ikut tes masuk PPPK.
"Namanya PPPK pasti ada mekanismenya lagi, kami hanya meminta agar honorer yang tua dan mengabdi lama bisa diperhatikan pemerintah. Mau dikemanakan honorer yang gagal ini," keluhnya. (esy/jpnn)
JAKARTA--Para tenaga honorer K2 yang gagal, tidak yakin mereka nantinya akan dialihkan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Status Tersangka Tom Lembong Bermotif Politik? Hakim Praperadilan Harus Mencecar Kejagung
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Menindak Semua Pelaku Judi Online
- Perbedaan Data Kerugian Lingkungan Kasus Korupsi Timah Sorot Perhatian di Persidangan
- Mobil Sukarelawan Andika-Hendi Tabrak Pohon di Semarang, 2 Orang Masuk RS
- Kecelakaan di Tol Cipularang, Sopir Truk Trailer Tersangka
- Sikap Ahli di Sidang Kasus Timah Tidak Etis, Perhitungan Kerugian Negara Diragukan