Merasa Tak Cocok, Jimly Pilih Mundur
Selasa, 07 Oktober 2008 – 10:23 WIB
![Merasa Tak Cocok, Jimly Pilih Mundur](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Merasa Tak Cocok, Jimly Pilih Mundur
JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie pada Minggu (6/10) secara resmi mengajukan surat pengunduran diri sebagai hakim konstitusi. Jimly menyerahkan sendiri surat pengunduran dirinya itu saat rapat permusyawaratan hakim MK. Dalam suratnya, Jimly menyatakan mengundurkan diri sejak 6 Oktober 2008. Alasannya, Jimly akan menerjuni akitivas di bidang lain yang lebih cocok. DPR diminta mengisi kekosongan posisi hakim konstitusi itu hingga akhir November.
Ketua MK Mahfud M.D. membenarkan adanya surat pengunduran diri Jimly itu. ''Tadi siang (kemarin, Red) suratnya diberikan ke saya dan ditembuskan ke semua hakim,'' kata Mahfud kemarin.
Baca Juga:
Sebenarnya, kata Mahfud, pihaknya baru akan mengumumkan kepada pers pada Rabu besok (8/10). Sebab, sembilan hakim konstitusi hari ini (7/10) akan menemui Presiden SBY di Kantor Presiden. Salah satu agendanya menyampaikan pengunduran diri Jimly sebagai hakim MK. Setelah menemui presiden, mereka akan bergeser ke Senayan untuk bertemu dengan Ketua DPR Agung Laksono.
Jimly saat dikonfirmasi mengenai pengunduran dirinya menolak memberikan keterangan. ''Besok (hari ini, Red) saja kumpul di MK setelah kami menghadap presiden,'' kata Jimly singkat.
JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie pada Minggu (6/10) secara resmi mengajukan surat pengunduran diri sebagai hakim
BERITA TERKAIT
- Kastara & Partners Lawfirm Gelar Diskusi Publik soal Kasus Bank Bali, Ini Tujuannya
- Penyelundupan 12 Motor Asal Thailand Digagalkan, 2 Orang Jadi Tersangka dan Ditahan
- Pak Bas Bantah Kabar Mundurnya Pejabat OIKN Akibat Efisiensi Pemerintah
- Raker dengan Kemenkes, DJSN, & BPJS Kesehatan, Sihar Sitorus Soroti Dua Isu Utama Ini
- Dorong Pembentukan Kejati Papua Barat Daya, Senator PFM: Agar Penanganan Hukum Efektif & Efisien
- PP GPA Minta KPK Tetapkan Tersangka Aktor Dugaan Korupsi CSR BI