Merasakan Atmosfer Sepak Bola Brasil di Museu do Futebol, Sao Paulo
Pele Turut "Menyambut", Ada Panduan Menjadi Pemain
Sabtu, 03 November 2012 – 12:21 WIB

Estádio Municipal Paulo Machado de Carvalho atau yang lebih dikenal dengan Stadion Pacaembu, yang menjadi markas klub anggota Serie A Brasil, Corinthians. Foto: Mukas Kuluki/Jawa Pos
Kapasitas Stadion Pacaembu mencapai 38 ribu penonton. Karena stadion itu dirasa kurang besar, saat ini Corinthians membangun stadion baru di daerah Itaquera. Namanya The Arena de Sao Paulo atau Arena Corinthians.
Stadion yang juga disiapkan sebaga venue Piala Dunia 2014 itu mampu menampung lebih dari 68 ribu penonton. "Daya tampung stadion yang lama sudah tak cukup," tutur Bruno, guide rombongan media dari Indonesia yang datang ke Sao Paulo bersama General Motors (GM).
Di kompleks Stadion Pacaembu yang dibangun pada 1940 itulah berdiri museum sepak bola, Museu do Futebol. Dibangun pada 29 September 2008 dengan biaya Real 32,5 juta (sekitar Rp 152 miliar), Museu do Futebol memang didedikasikan untuk menceritakan sejarah sepak bola negeri tuan rumah Piala Dunia 2014 tersebut.
Secara keseluruhan, museum yang terletak di bagian depan stadion itu menempati lahan seluas 6.900 meter persegi dan terdiri atas dua lantai. Tiket masuknya cukup murah, yakni Real 6 (sekitar Rp 28 ribu). Pensiunan, pelajar/mahasiswa, dan anak-anak cukup bayar setengahnya. Museum buka setiap hari, mulai pukul 09.00 hingga 17.00 waktu setempat.
Sepak bola adalah bagian dari identitas Brasil. Museum sepak bola Museu do Futebol di Sao Paulo merekam perjalanan panjang negeri juara Piala Dunia
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu