Merasakan Berpuasa dengan Umat Muslim di Jerman

Di Masjid Turkish Dapat Takjil Sup Rempah-Rempah

Merasakan Berpuasa dengan Umat Muslim di Jerman
Foto : Maria Paramita for Jawa Pos
 

Kami duduk mengelilingi meja makan, mirip makan malam keluarga. Alya Bunyamin, pengurus masjid, menyatakan tak banyak jamaah perempuan yang datang untuk berbuka puasa di masjid. "Kebanyakan jamaah perempuan berbuka puasa di rumah, menyiapkan untuk keluarga," jelasnya.

 

Bahkan, pada hari biasa, jamaah perempuan yang ke masjid jauh lebih sedikit. "Mereka biasanya datang setiap Jumat untuk salat Jumat," tambahnya. Namun, jumlahnya tak lebih dari 20 orang. Selama kami berbuka, masjid itu mendapat tambahan sekitar dua hingga tiga hidangan berbuka puasa dari jamaah.

 

Kebanyakan jamaah mengantarkan roti dalam berbagai bentuk dan rasa. "Alhamdulillah, setiap hari ada saja yang mengantar takjil berbuka," lanjut dia.

 

Walaupun masjid itu milik komunitas Turkish, mereka menyatakan bahwa masjid tersebut terbuka untuk siapa saja. Mereka bahkan mengundang kami untuk berbuka puasa setiap hari di sana. (*/c5/ari)


Bagaimana rasanya menjalani puasa Ramadan di Jerman yang umat muslimnya termasuk minoritas? Mantan wartawan Jawa Pos MARIA W. PARAMITA yang kini


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News