Merasakan Euforia Warga AS Menyambut Kematian Osama
Judul Headline Koran pun Gunakan Kata "Bangsat"
Selasa, 03 Mei 2011 – 08:08 WIB
Semua saluran televisi di AS memang mengekspose kabar kematian Osama dengan vulgar. Beberapa channel TV nasional di AS seperti NBC, ABC News, dan CBS mengulang-ulang scene pidato Obama yang menegaskan kabar sukses operasi perburuan Osama di Pakistan. Scene runtuhnya gedung World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 dan review aksi-aksi teror yang digawangi Osama juga mengisi headline news saluran televisi lokal AS.
Indikasi berakhirnya perang terhadap terorisme global sebenarnya terendus sejak sepekan terakhir. Yang paling mencolok adalah keputusan Department of Homeland Security (DHS) atau Departemen Keamanan Dalam Negeri menghapus ketatnya izin masuk bagi warga negara Timur Tengah dan negara-negara Islam.
AS mencabut aturan National Security Entry-Exit Registration System (NSEERS) atau pendataan izin imigrasi khusus bagi pengunjung nonimigran dari negara Islam. Mereka yang terkena aturan itu, antara lain, warga negara Iran, Iraq, Libya, Sudan, Syria, Pakistan, Arab Saudi, dan Yaman. Saat aturan itu dicabut, publik sempat bertanya-tanya ada apa gerangan. Tapi, dengan kematian Osama, agaknya pertanyaan itu sudah terjawab.
Kesaksian sejumlah teman penulis yang baru saja melakukan perjalanan dengan moda pesawat terbang di AS juga menyebutkan, pemeriksaan di bandara mulai longgar. Dalam arti, security check yang dulu sangat ketat dan pilih-pilih terhadap pemegang paspor asing bernama berbau Islam sudah berkurang.
Kabar tewasnya buron nomor satu Amerika Serikat (AS), Osama bin Laden, disambut suka cita warga negeri Paman Sam itu. Media massa di sana pun ikut
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408