Merasakan Fenomena Obama di Jantung Amerika (1)
Monumen Tanda Tangan Jadi Penanda Kemenangan
Selasa, 11 November 2008 – 10:25 WIB

Foto :DOAN WIDHIANDONO /JAWA POS
''Saya membebaskan anak saya bermimpi. Sebab, mimpi itu pasti tercapai kalau kita on the right track,'' ungkap wanita 38 tahun tersebut. ''Dan siapa tahu, nanti kita punya Uncle Sam berkulit hitam,'' tambahnya lantas tertawa.
Selama ini, Uncle Sam alias Paman Sam memang disimbolkan sebagai pria berkulit putih bertopi tinggi dengan motif bendera AS. Maleena bisa jadi benar, suatu saat nanti, Uncle Sam bisa berkulit hitam.
Memang, terpilihnya Obama membuka harapan baru bahwa perbedaan ras bukan sebuah penghalang. Presiden ke-44 AS yang keturunan Kenya itu membuktikan bahwa mimpi Martin Luther King Jr bukan mimpi di siang bolong. (*)
TERpILIHYA Barack Obama sebagai presiden Amerika Serikat (AS) bukan proses politik biasa. Pemilihan umum itu menghasilkan pemenuhan mimpi. Mimpi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri