Merasakan Hidup Sebagai Pengungsi di Kamp Simulasi Sydney

Merasakan Hidup Sebagai Pengungsi di Kamp Simulasi Sydney
Merasakan Hidup Sebagai Pengungsi di Kamp Simulasi Sydney

Ia sendiri beruntung bisa terbang ke Australia dengan visa, tetapi pengungsi yang lain tak begitu beruntung.

Merasakan Hidup Sebagai Pengungsi di Kamp Simulasi Sydney
Pengungsi Irak, Mohamad Al-Aderi, berbagi pengalaman kepada masyarakat yang berpartisipasi dalam program simulasi 'Refugee Camp in my Neighbourhood'.

ABC; Lisa Clarke

Mohamad melarikan diri dari Irak ketika hidupnya terancam setelah ia bekerja dengan pasukan koalisi selama perang.

Dengan istri dan dua anaknya, Mohamad menumpang taksi tujuh kursi melintasi perbatasan Yordania pada tengah malam, bertahan di sana selama beberapa bulan sebelum pindah ke Yaman.

"Bibi saya ada di sana mengajar di sekolah swasta, dan ia membantu kami untuk mendapatkan visa," tutur Mohamad.

Menjual perhiasan istrinya untuk membayar relokasi, ia akhirnya berpikir bahwa ia dan keluarganya selamat. Lalu perang saudara pecah di Yaman dan mereka harus kembali mencari tempat yang aman untuk hidup.

Menghabiskan beberapa jam di kamp simulasi ini tak hanya informatif, tetapi seringkali menggugah dan sedikit tak nyaman. Ketika Anda berada di posisi orang lain dan memvisualisasikan bagaimana rasanya melalui pengalaman yang sama, Anda memiliki apresiasi baru atas kehidupan aman yang kami jalani di Australia.

Program simulasi ‘Refugee Camp in my Neighbourhood’ berlangsung dari tanggal 1- 12 Agustus di pinggiran barat Auburn, 19 kilometer dari pusat kota Sydney. Anda bisa mengetahui lebih lanjut tentang tur simulasi ini di situs program.

Di dalam kamp pengungsi simulasi yang didirikan di pinggiran barat Sydney, yakni Auburn, ada pemahaman yang lebih besar tentang seperti apa hidup

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News