Merasakan Jadi Milanisti di Markas AC Milan, Italia

Merasakan Jadi Milanisti di Markas AC Milan, Italia
Foto bareng di ruang ganti pemain AC Milan.
Kami mengawali tur dengan masuk ke museum AC Milan/Inter Milan. Museum itu sangat lengkap. Mulai sejarah awal mula berdirinya Rossoneri (sebutan lain AC Milan) pada 1899, masa jaya trio Belanda (Van Basten, Ruud Gulit, Frank Rijkaard) pada 1987–1993, hingga periode Kaka yang sukses menjuari Liga Champions dua kali.

Begitu pula sejarah Inter Milan yang merupakan tim sempalan AC Milan. Semua disajikan lengkap dengan artefak-artefak (benda bersejarah) yang mewakili zamannya. ’’Kami berusaha menampilkan selengkap mungkin. Bahkan, catatan sejarah paling mutakhir sekalipun ada,’’ ungkap Sally.

Di museum itu dipajang aneka piala/trofi yang pernah mereka raih dalam sejarah perjalanan klub milik Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi itu. Mulai trofi Serie A, Copa Italia, Liga Champions, Piala Toyota, dan trofi kejuaraan lainnya. Menurut Sally, belum semua piala dipajang di museum itu.

Sayang, pengunjung tidak boleh mengambil gambar (memotret) isi museum yang sederhana tapi menarik dilihat tersebut. ’’Kami akan menindak tegas kalau ada yang melanggar aturan di sini,’’ ujar Sally lagi sambil mengingatkan agar kami tidak mengambil gambar dalam museum.

Dalam museum juga terdapat teater kecil yang mampu menampung 15 orang. Di teater itu, pengunjung bisa menyaksikan pertandingan AC Milan/Inter Milan yang diinginkan. (el)

Dalam lawatan ke Italia pekan lalu (9/11), wartawan Jawa Pos ARIEF SANTOSA mendapat kesempatan mengunjungi markas AC Milan di Stadion San Siro, Milan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News