Merasakan Perayaan Idul Adha di Yangon, Myanmar
Dibanding Indonesia, Sapi Lebih Murah, Kambing Lebih Mahal
Kamis, 18 November 2010 – 08:08 WIB
Di Myanmar, lebih banyak warga muslim yang berkurban sapi daripada kambing, termasuk di KBRI Yangon kemarin. Hewan kurban yang disembelih terdiri atas sembilan ekor sapi dan dua ekor kambing. Harga sapi di Myanmar lebih murah daripada di Indonesia. Harga sapi Myanmar yang cukup besar sekitar Rp 5 juta. Dengan ukuran sapi yang sama, di Indonesia harganya bisa mencapai Rp 9 juta. Bila seekor sapi ditanggung tujuh orang, berarti setiap orang hanya perlu iuran Rp 700 ribuan.
Itu harga sapi di Yangon. Bila mau mencari sapi ke desa-desa, harganya lebih murah, bisa hanya Rp 3,5 juta. "Sebab, konsumsi daging sapi di Myanmar tidak banyak. Sebagian warga Buddha tidak mengonsumsi daging sapi," jelas Atase Pertahanan KBRI Yangon, Dedi Priatna Ariestiadi.
Sementara itu, harga kambing justru lebih mahal dibanding di Indonesia. Harga seekor kambing berukuran sedang di Myanmar mencapai Rp 1,2 juta. Di Indonesia, harga kambing dengan ukuran yang sama hanya Rp 700 ribu"Rp 800 ribu.
Daging-daging kurban milik para WNI dibagikan kepada warga di perkampungan muslim, panti jompo, serta warga tidak mampu di Yangon. Untuk panti jompo dan warga tidak mampu, daging dibagikan dalam kemasan plastik setelah ditimbang. Namun, untuk warga di perkampungan muslim, daging kurban diserahkan kepada pesantren atau madrasah setelah disembelih dan dikuliti. Nanti pesantren atau madrasah membagikannya kepada warga sekitar.
Masyarakat muslim di Yangon, kota terbesar di Myanmar, kemarin merayakan Idul Adha 1431 H. Suasananya lebih marak daripada Idul Fitri di negara yang
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408