Merasakan Perayaan Idul Adha di Yangon, Myanmar

Dibanding Indonesia, Sapi Lebih Murah, Kambing Lebih Mahal

Merasakan Perayaan Idul Adha di Yangon, Myanmar
Merasakan Perayaan Idul Adha di Yangon, Myanmar
Salah satu pesantren yang dikirimi daging kurban oleh KBRI adalah Jamia Arabic Furqania Darul Ulum di Jalan Aung Mingalar, Yangon. Pesantren tersebut berdiri di kawasan perkampungan muslim. Sebagian adalah warga keturunan India dan Pakistan. Pesantren tersebut tidak memotong hewan kurban. Mereka hanya menerima seekor sapi utuh yang sudah disembelih dan dikuliti pihak KBRI. "Nanti kami bagikan untuk warga di sekitar pesantren kami. Kami sangat berterima kasih," ungkap Ismail Baggia, pengasuh pesantren tersebut.

 

Dia menyatakan, pesantrennya dihuni 150 santri. Namun, saat Idul Adha, sebagian besar di antara mereka pulang ke rumah masing-masing. Hanya beberapa santri yang tinggal. "Mereka besok sudah masuk kembali," ujar pria 93 tahun itu.

 

Di sejumlah masjid di Yangon, terlihat antrean pembagian daging kurban. Metode pembagiannya sama dengan di Indonesia. Sehari sebelumnya, masjid membagikan kupon kepada warga tidak mampu. Kupon itu digunakan untuk mengambil jatah daging kurban di masjid.

 

Misalnya, yang terlihat di masjid kawasan Tarmway, warga mengantre sejak pukul 10.00. Padahal daging kurban baru siap dibagikan pukul 12.30. Saat Jawa Pos melihat pembagian daging kurban di tempat tersebut, ada sekitar 300 warga yang sedang mengantre.

 

Masyarakat muslim di Yangon, kota terbesar di Myanmar, kemarin merayakan Idul Adha 1431 H. Suasananya lebih marak daripada Idul Fitri di negara yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News