Merawat Keberagaman Budaya Lewat Festival Seni Keagamaan Hindu

jpnn.com, SURABAYA - Festival Seni Keagamaan Hindu tingkat Nasional kembali digelar. Tahun ini, festival yang diinisiasi Kementerian Agama akan berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, mulai 17 September hingga 21 September 2019.
Dirjen Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama I Ketut Widnya menngatakan, festival tahunan itu sebagai salah satu upaya untuk merajut khazanah budaya nusantara dan merawat kebhinekaan dalam rangka memperkokoh keutuhan, sekalian membangun Indonesia.
"Semua seni dari masing-masing daerah itu berbeda-beda tetapi bisa menjadi satu,” kata I Ketut Widnya dalam siaran tertulisnya, Sabtu (21/9).
Ketua panitia Festival Seni Keagamaan Hindu Tingkat Nasional III, I Made Sutresna mengatakan, kegiatan ini untuk mengaktualisasikan nilai-nilai ajaran agama dengan memberi basis pengembangan budaya nasional.
“Seni budaya nusantara walaupun memiliki akar sejarah sangat tua dan melintasi zaman, hingga kini masih dirawat dan berpegang teguh oleh umat Hindu di Indonesia,” ujarnya.
“Ritual agama Hindu yang dilaksanakan setiap etis di Indonesia memiliki karakteristik khas dan berbeda-beda,” sambungnya.
Diketahui, festival didahului dengan penyelenggaraan Pawai Budaya Nusantara yang dilepas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada 17 September lalu. Festival Seni Keagamaan Hindu Tingkat Nasional III tahun 2019 ini dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Shangri-La Ballroom, Surabaya, pada 18 September 2019. Hadir juga dalam acara itu, Wakil Guberur Jawa Timur Emil Dardak.(mg7/jpnn)
Festival Seni Keagamaan Hindu sebagai salah satu upaya untuk memperkokoh keutuhan, sekalian membangun Indonesia.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Pengumuman, Kemenag Perpanjang Waktu Pelunasan Bipih
- Kemenag Perkuat Tata Kelola Zakat-Wakaf Lewat Tiga Pilar Strategis
- Penjelasan Resmi tentang Kurikulum Berbasis Cinta, Silakan Disimak
- Resmi, Pemerintah Tetapkan Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada 31 Maret
- Kemenag Perkuat Integrasi Islam dan Sains di Bidang Kedokteran
- Gerakan 'Ubah Jelantah Jadi Berkah' Dukung Ekoteologi dan Keberlanjutan