Merayakan Jumat Agung, Hari Wafat Yesus Kristus, di Jalanan London
Ada Layar Raksasa, 14 Adegan Jalan Salib Hampir Nyata
Minggu, 24 April 2011 – 08:08 WIB
Nah, kisah itulah yang dipentaskan di Trafalgar Square. Menontonnya cukup asyik. Sebab, pertunjukan tersebut didukung tata suara yang prima. Ada mikrofon kecil yang dicantolkan di telinga setiap pemain. Mirip dengan perangkat handsfree telepon genggam. Tetapi, itu lebih tersamar. Suara pemain, mulai teriakan, obrolan, isak tangis, hingga dengusan, terdengar jelas.
Dari kejauhan, aksi pemain di tengah-tengah lapangan memang tidak terlihat secara jelas. Tidak perlu khawatir. Ada giant screen di sisi selatan alun-alun. Dari jarak sekitar setengah kilometer, adegan di layar masih bisa disaksikan secara enak.
Kisah sengsara Yesus di Trafalgar Square itu dimulai dengan adegan Yesus masuk Yerusalem. Sebagian pemain yang berpakaian warna-warni ala penduduk Israel 20 abad silam berseru-seru di tengah-tengah lapangan. Sebagian lagi membaur bersama penonton dan membangun teriakan di tengah-tengah khalayak. Suasana meriah, penuh sorakan, dan lambaian tangan.
Dialog dalam drama tersebut diambil dari kisah Injil, tentu dengan improvisasi di sana-sini. Untuk menunjang setting adegan, para pemain memanfaatkan lebar alun-alun. Adegan kolosal berada di tengah-tengah lapangan. Adegan lain, misalnya persidangan Yesus dan penyaliban, dilakukan di panggung sisi selatan lapangan di bawah Tugu Nelson. Tidak ada batas jelas antara panggung dan penonton. Yang sesekali membatasi adalah petugas keamanan yang mengenakan polo shirt biru. Sesekali mereka menyuruh penonton mundur atau membersihkan areal. "Maaf, sebentar lagi ada adegan di sini. Silakan mundur sedikit," kata mereka agak berbisik.
Jumat Agung, 22 April, peringatan wafat Yesus Kristus, dirayakan dengan berbagai warna oleh warga London, Inggris. Gereja-gereja menggelar sejumlah
BERITA TERKAIT
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas