Merchandise FIFA Made in Ubud
Senin, 28 Juni 2010 – 14:36 WIB
Taryn baru tertarik dengan bisnis patung setelah dia berjalan-jalan di Jogja dan Bali, kira-kira dua tahun lalu. Di Bali, tepatnya di Ubud itulah, muncul ide kreatif Taryn. "Saya melihat, para pengrajin patung di Bali sangat rapi dan telaten pengerjaannya," ujar dia.
Bagi Taryn, kondisi itu merupakan peluang bisnis yang menjanjikan di Piala Dunia. Apalagi, saat itu dia tahu bahwa Afrika Selatan akan menjadi tuan rumah perhelatan Piala Dunia. "Saya lantas bikin desain dan rancangan untuk patung-patung itu. Kemudian saya pesan di Ubud. Bersamaan dengan itu, saya langsung mengurus izin pemasarannya di FIFA agar patung-patung saya ini bisa dijual sebagai salah satu merchandise resmi dari FIFA," katanya.
Taryn yakin, patung-patungnya itu akan terjual habis hingga akhir Piala Dunia nanti. "Ini patung unik. Belum ada duanya di Piala Dunia. Sebagai orang Indonesia, Anda harus bangga dengan patung ini," tandas dia. (*/ari)
Di mal Sandton City, Johannesburg, terdapat galeri yang memajang patung-patung para pemain bola dari berbagai negara kontestan Piala Dunia. Yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi