Merdeka Belajar jadi Merek Dagang, Federasi Guru Takut Dimintai Royalti
Satriwan juga mengkritisi konsep Merdeka Belajar ala Nadiem yang dinilai tidak jelas.
Paket kebijakan Merdeka Belajar hingga tahap lima ini masih diraba-raba kalangan pendidik. Lantaran naskah akademiknya belum ada.
Dia mencontohkan kaitannya Merdeka Belajar dengan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB).
"Saya ditanya murid saya, soal hubungan Merdeka Belajar dengan PPDB itu apa. Kalau Merdeka Belajar dengan Ujian Nasional (UN) saya bisa menjelaskan. Namun, dengan PPDB saya terus terang enggak bisa jawab karena naskah akademiknya belum ada sampai sekarang," terangnya.
Dia pun berharap Kemendikbud bisa memberikan penjelasan secara transparan tentang kaitan Merdeka Belajar yang dijadikan program pendidikan nasional dengan merek dagang Sekolah Cikal.
Jangan sampai negara malah memberikan fasilitas kepada perusahaan pendidkan swasta yang kualitasnya belum teruji.
"Satu hal lagi, kami butuh naskah akademik Merdeka Belajar. Sudah lima paket kebijakan yang dikeluarkan, tetapi penerapannya masih meraba-raba," tandasnya. (esy/jpnn)
Jargon Merdeka Belajar telah didaftarkan sebagai merek dagang PT Sekolah Cikal, Federasi Serikat Guru Indonesia alias FSGI merasa galau.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Satu Dekade, Kemendikbudristek Sebut Pembangunan Pendidikan Makin Berdampak & Bermanfaat
- Polemik Kebijakan Penghapusan Penjurusan SMA
- DPR Apresiasi Kinerja PPDB dan Merdeka Belajar di Jateng
- Kursi Kepsek & Pengawas Banyak Kosong, Dirjen Nunuk: Diisi Guru Penggerak, Sudah Surplus
- Di Hadapan Dirjen Nunuk, Guru PPPK & Penggerak Minta Merdeka Belajar Dilanjutkan
- Menteri Nadiem: Semangat Kebersamaan dan Moderasi Harus Dijaga