Merdeka, KORPRI Makin Kenal dengan Dunia Digital
Zudan menambahkan, persepsi yang salah kaprah itu seolah semakin menenggelamkan jiwa korsa anggota KORPRI karena terus menerus dibombardir berita-berita bernada minor, tanpa ada pembelaan dan upaya pelurusan dari organisasi. Nyaris tidak ada kebanggaan terhadap organisasi yang melingkupinya.
“Padahal, ada banyak prestasi, bahkan sampai ke level global. Tetapi tidak banyak yang tahu, karena tidak pede untuk menyampaikan ke ranah publik. Inilah momentum untuk ‘merdeka’ untuk menyampaikan prestasi-prestasi besar yang dicapai,” ungkapnya.
Persepsi yang kurang sedap itulah, kata Zudan, yang akan dibangun kembali, dieksplorasi, tentu yang bisa diverifikasi dan bisa dipertanggung jawabkan. “Kami harus menjawab dengan fakta, menjawab dengan kerja keras, dan terus membangun atmosfer yang produktif buat anggota Korpri. Kami menyadari, era digital itu tidak bisa dilawan. Dunia sudah melaju cepat dengan digital. Kalau kita tidak menggunakan digital, kita pasti akan semakin tertinggal,” paparnya.
Ia meyakini tak semua anggota Korpri seperti yang dipersepsikan orang. Buktinya banyak yang berprestasi hebat.
“Mudah-mudahan dengan digital news yang akan kami kerjasamakan ini, persepsi masyarakat bisa berubah. Dan anggota KORPRI akan semakin bangga, punya confidence, dengan profesinya. Ini yang akan membuat kinerja mereka semakin meningkat untuk melayani bangsa dan negara,'' katanya.
Zudan menjelaskan, saat ini Korpri dan anggotanya ingin bergerak lebih professional, lebih cerdas, lebih cepat. “Jajaran Korpri harus bisa jadi guru dan teladan bagi perubahan yang diharapkan oleh seluruh masyarakat dan mampu menata birokrasi yang bersih, kompeten dan mampu melayani masyarakat secara optimal,'' kata Zudan.
Ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang terus mendorong agar aparatur negara meningkatkan kualitas pekerjaannya. "Arahan Presiden yang mendasar untuk seluruh anggota KORPRI di 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi adalah berharap KORPRI dan seluruh ASN (aparatur sipil negara) itu mengubah pola pikir, dari pola pikir lama menuju pola pikir yang baru," kata Zudan.
Lebih lanjut Zudan mengatakan, Presiden Jokowi menekankan agar Korpri mengubah paradigma seiring persaingan yang ketat antar ASN sendiri, maupun persaingan dalam kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Presiden ingin aparatur negara memberikan pelayanan publik tanpa basa-basi.
JAKARTA – Ketua Umum KORPRI Nasional, Prof Dr Zudan Arif Fakrulloh, SH.,MH pintar menjemput momentum. Tepat pada hari ulang tahun kemerdekaan
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan
- Katarina Minta Jaksa Segera Eksekusi Pelaku Pemalsuan Akta Setelah Kasasi Dikabulkan
- Pensiunan Notaris Diduga Dikriminalisasi dengan Sengketa Perdata yang Dipidanakan
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga