Merdi Sihombing Pukau Pencinta Fashion di London, Dhakka, dan Jakarta

Dia menjelaskan, tanaman kolam susu menghasilkan warna hijau, indigo untuk warna biru, atau akar mengkudu untuk warna merah.
“Saya juga menggunakan limbah limbah rebusan cumi-cumi dan teripang sebagai alternatif perwarna alam dalam koleksi ini,” kata Merdi.
Selang seminggu dari London, karya-karya Merdi kembali ditampilkan di TRESemmé Bangladesh Fashion Week.
Sekitar 300 penonton yang memadati venue tidak hanya disuguhi 17 koleksi terbaru, tetatpi juga kebagian bonus mendengarkan lagu Apa Salah dan Dosaku yang langsung dilantunkan oleh Merdi.
Tembang lawas ciptaan Bartje van Houten itu melahirkan suasana enerjik melalui irama jazz disco dan sentuhan musik gondang khas Batak, tanah kelahiran Merdi.
“Maheen Khan, presiden dari Fashion Design Council of Bangladesh mengundang saya mewakili Indonesia karena menilai Indonesia dan Bangladesh memiliki kesamaan dalam menanggapi isu sustainable fashion,” kata Merdi.
Sambutan hangat untuk karya Merdi Sihombing ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh dan Nepal Rina P. Soemarno.
“Masyarakat Bangladesh sangat mengapresiasi kerajinan asli buatan tangan sehingga tenun dan batik berpeluang besar untuk disukai masyarakat Bangladesh,” kata Rina. (jos/jpnn)
Desainer kondang Merdi Sihombing menyikapi isu tentang limbah tekstil dengan melakukan berbagai aksi nyata untuk melakukan re-thinking fashion.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Glorious Spirit Raya Sajikan Modest Fashion hingga Kuliner
- Buka Toko di Bandung, Kanky Sportstyle Hadirkan Kolaborasi dengan Against Lab
- Berburu Fesyen Lokal di Trademark Market Bandung
- Jeans Jadi Andalan Fashion Item, Imam Darto Ungkap Alasannya
- Tonique Hadirkan Gaya Eco-Friendly Stylish dengan Harga Terjangkau
- Bidik Fashion Gen Z, Metrox Group Hadirkan Yescci