Mereda Sehari, Merapi Bergolak Lagi
Ribuan Kera Mengungsi ke Merbabu
Kamis, 11 November 2010 – 05:00 WIB
Dengan masih tingginya aktivitas Merapi, maka status awas level empat masih berlaku. Sebab, ancaman awan panas dan lahar masih bisa terjadi di sungai yang berhulu puncak Merapi. "Pengungsi diminta masih menetap di luar radius 20 kilometer dari puncak," pinta Surono.
Baca Juga:
Kembali naiknya aktivitas vulkanik Merapi ini juga menyebabkan ribuan kawanan kera yang bermukin di lereng eksodus ke Gunung Merbabu. Kera-kera ini berpindah habibat lantaran kehabisan makanan dan suhu di lereng Merapi masih cukup panas. Kera tersebut mulai terlihat berkeliaran di sepanjang jalan Selo-Magelang, kemarin (10/11), yang menjadi perbatasan antara Merapi-Merbabu.
Pantauan Radar Solon (grup JPNN), kera tersebut mencari makan di kanan dan kiri jalan Selo-Magelang. Bila tidak hati-hati saat berjalan, bisa menabrak. Sebab, para kera ini sudah mulai menyeberang jalan ke lereng Merapi. "Kera ini terlihat jelas di jalan. Karena kondisi jalan tertutup abu vulkanik, sedangkan kera kecokelatan," kata Slamet Sutanto, 40, perangkat Desa Jrakah, Kecamatan Selo.
Tanaman sayur dan buah-buahan di kanan kiri jalan sudah ludes. Di samping terkena abu vulkanik, kondisi itu juga lantaran sudah dirusak kera-kera tersebut. Siang kemarin, kera itu tampak istirahat di atas gubuk tengah ladang dan bergelantungan di pohon-pohon yang sudah nyaris roboh terkena abu vulkanik.
BOYOLALI - Setelah sempat mereda dua hari terakhir, kemarin (10/11) Gunung Merapi kembali bergolak. Semburan awan panas terlihat jelas secara visual
BERITA TERKAIT
- CPNS 2024 Pemkab Bogor: 7.650 Pelamar Dinyatakan Lulus Seleksi Administrasi
- Gelar Cooling System, Polres Rohul Maksimalkan Partisipasi Pemilih di Lapas Pasir Pengairan
- Ditinggal Sendirian, Bocah Tujuh Tahun Terjatuh dari Lantai 8 Apartemen
- Gempa Bandung, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari
- Gempa M 5 Bandung: 700 Rumah Rusak, Korban Luka 82 Orang
- Tim SAR Bergerak Cari Nelayan yang Hilang Kontak di Perairan Bintan Kepri