Merek Pakaian Olahraga AS Beli Produk Dari 'Kamp Konsentrasi' Di China

Pemerintah China juga mengklaim mereka yang berada di pusat penahanan itu telah menandatangani perjanjian untuk menerima pelatihan kejuruan.
Departemen Propaganda Xinjiang tidak menanggapi permohonan untuk menanggapi pemberitaan ini yang dikirim melalui fax.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China menuduh media asing telah membuat "banyak laporan tidak benar" tentang pusat pelatihan yang mereka dirikan, tetapi tidak menyebutkan secara khusus media yang dimaksud ketika dimintai keterangan.
"Laporan-laporan itu sepenuhnya didasarkan pada bukti desas-desus atau sumbernya tidak jelas," kata juru bicara itu, Hua Chunying, pada suatu jumpa pers.
Namun, puluhan orang yang pernah berada di kamp penahanan massa atau memiliki teman atau keluarga yang ditahan di salah satu kamp penahanan mengatakan mereka tahu mereka tidak diberi pilihan selain bekerja di pabrik.
Sebagian besar orang Uighur dan Kazakh, yang diwawancarai di penahanan, juga mengatakan bahwa bahkan orang-orang yang memiliki latar belakang pekerjaan professional juga tetap dilatih kembali untuk melakukan pekerjaan kasar.
Sedangkan pembayaran yang mereka terima bervariasi sesuai dengan pabrik dimana mereka ditempatkan. Beberapa bahkan tidak mendapat bayaran sama sekali sementara yang lain menghasilkan hingga beberapa ratus dolar sebulan, kata mereka - hampir mayoritas dari mereka mendapat bayaran di atas upah minimum untuk bagian Xinjiang yang lebih miskin.

(AP: Dake Kang)
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya