Mereka Bersembunyi di Hutan Karena Takut Banget Virus Corona
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Setengah dari penduduk Jemeri melarikan diri ke hutan lantaran ketakutan saat wabah virus Corona menyebar di Malaysia.
Jemeri merupakan salah satu suku adat 'Orang Asli' di Malaysia yang termasuk kelompok termiskin dan paling rentan memiliki jumlah infeksi tertinggi yang dilaporkan di Asia Tenggara.
"Kami akan kembali ke hutan, untuk mengisolasi diri kami sendiri dan mencari makanan untuk diri kami sendiri," kata penduduk desa dan aktivis Bedul Chemai.
"Kami tahu cara mendapatkan makanan dari hutan dan ada beberapa hal yang bisa kami tanam di sana," ujarnya.
Sebelumnya seorang bocah lelaki berusia tiga tahun dari sebuah desa di luar Cameron Highlands, sebuah tempat wisata populer, dinyatakan positif terkena virus Corona.
"Desa itu telah dikunci, bersama dengan wilayah lain di mana diduga terjadi infeksi. Tidak jelas bagaimana bocah itu terinfeksi," kata Direktur Jenderal Departemen Pengembangan Orang Asli, Juli Edo.
Ketika Malaysia memberlakukan pembatasan ketat pergerakan bulan ini untuk mencoba menghentikan penyebaran virus, yang telah menulari lebih dari 3.000 orang di daerah itu dan menewaskan 50 orang, Orang Asli mengatakan mereka sangat terdampak.
Banyak yang kesulitan mencari makanan setelah penghasilan kecil mereka, dari penjualan sayur, buah-buahan dan karet setiap hari, terputus.
Setengah dari penduduk Jemeri melarikan diri ke hutan lantaran ketakutan saat wabah virus Corona menyebar di Malaysia.
- Malaysia vs Singapura: Auman Terakhir Harimau Malaya?
- Piala AFF 2024: Thailand Menikung Singapura, Malaysia Terancam
- Piala AFF 2024 Masih Berlangsung, Timnas Malaysia Umumkan Pelatih Baru
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Carut-Marut Timnas Malaysia di Piala AFF 2024
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah