Mereka Ceria Berhamburan ke Pantai, Kapan Kita Boleh Main lagi ke Ancol, Kuta, Anyer

jpnn.com, SYDNEY - Sebagian wilayah Pantai Bondi di Sydney, Australia, sudah resmi dibuka Selasa (28/4), setelah tutup beberapa minggu guna menekan penyebaran virus corona jenis baru COVID-19.
Pada Selasa pagi saat musim gugur yang cerah dan dingin, puluhan peselancar telah menanti barikade penghalang masuk ke pantai diangkat.
Saat besi-besi penghalang diangkat oleh petugas resmi, mereka berlari menuju ke pantai paling terkenal di Australia itu.
Kembali dibukanya sebagian wilayah Pantai Bondi merupakan bagian dari pelonggaran aturan pembatasan dan larangan lain yang sempat diberlakukan pemerintah setempat demi memperlambat penularan virus.
Akibat kebijakan pembatasan, Pantai Bondi sempat tutup selama lima minggu setelah rombongan orang memadati wilayah pesisir itu untuk berjemur di bawah sinar matahari dan berenang.
Pada saat temuan kasus positif COVID-19 melambat sampai di bawah satu persen per hari, negara bagian terpadat di Australia, New South Wales, memperbolehkan peselancar kembali berkegiatan di Pantai Bondi.
Namun, para pengunjung hanya dapat berkegiatan di area lurus yang langsung menuju ke bibir pantai.
Kebijakan yang sama juga diberlakukan di pantai terdekat. Saat kegiatan berolahraga mereka berakhir, pengunjung diminta petugas langsung kembali ke rumah.
Di negara tetangga kita itu, sebagian pantai sudah dibuka karena penambahan positif corona COVID-19 per hari sudah sangat kecil.
- Timnas Basket Indonesia Coba Manfaatkan Kecepatan saat Jumpa Australia
- Timnas Basket Berharap Tuah Lester Prosper di Laga Lawan Australia dan Korea
- Polisi Tangkap Bule Australia Pelaku Penganiayaan di Kelab Malam Bali
- Kaum Muda Australia Lebih Memilih Tidak ke Dokter
- Elkan Baggott Unjuk Gigi Menjelang Australia vs Timnas Indonesia
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun