Mereka juga Gondrong Mirip Para Personel Koes Plus
Ditambah lagi, rambut mereka juga gondrong alias mirip dengan para personel Koes Plus di masa jayanya.
Nama T-Koes yang dipilih juga mengundang ketertarikan karena mengandung banyak arti. Mulai Tiruan Koes Plus, Turunan Koes Plus, hingga Titisan Koes Plus. Padahal, T-Koes merupakan singkatan dari Terinspirasi Koes Plus.
Tawaran tampil off-air maupun on-air pun mulai berdatangan. Otomatis, T-Koes yang awalnya hanya menguasai dua lagu Koes Plus itu akhirnya harus menambah stok lagu sang idola yang mesti dikuasai.
Latihan pun mulai lebih intens. Setiap minggu, kelima personel harus menguasai dua lagu Koes Plus. Agusta pun semakin disiplin dalam melatih anak-anaknya.
Setiap dia pulang kerja, anak-anaknya harus sudah menunjukkan progres latihan. Alat musik ditaruh Agusta di kamar.
”Kalau papa lihat alat musik masih rapi, dia bakal marah karena berarti kami nggak latihan,” ujar Jim.
Di samping harus menguasai alat musik, Ghali, Jim, dan Fajaru harus bisa bernyanyi. Mereka sudah akrab dengan lagu-lagu Koes Plus karena Agusta sering memperdengarkannya.
Cara menyanyi Yon, Yok, dan Tonny yang khas pun sering mereka dengar. ”Kami latihan nyanyi dengan cara mendengarkan para personel menyanyi. Bukan cuma dihafal, tapi diresapi penghayatannya,” jelas Ghali.
T-Koes ingin menjadi band pelestari Koes Plus yang membawakan lagu-lagu sang legenda.
- Libatkan Javier Parisi, RPM Rilis Ulang Lagu The Mercy's dan Koes Plus
- Karya Lawas Koes Plus Dibawakan dengan Konsep Orkestra di Simfoni untuk Bangsa
- Kabar Duka, Djon Koeswoyo 'Koes Bersaudara' Meninggal Dunia
- Netralitas Koes Plus dan Rasa Gemas Yok Koeswoyo dalam 'Kolam Susu'
- Yok Koes Plus Ubah Lagu 'Kolam Susu' Jadi Begini, Ada Apa Gerangan Ini?
- Kisah Koes Plus Bakal Diangkat ke Layar Lebar