Mereka Melahirkan saat Mengungsi Karena Letusan Merapi
Tak Mau Anak Pakai Nama Berbau Bencana
Jumat, 29 Oktober 2010 – 07:00 WIB

LAHIR DIPENGUNGSIAN: Mujiyati bersama anaknya yang baru dilahirkan di Muntilan kemarin (28/10). Foto: Mukhtar Lutfi/Radar Semarang
Dalam kondisi panik itu, dia nyaris jatuh dari kendaraan. Hampir saja dia celaka. Hampir pula si jabang bayi terancam. Budiyati pun tak mau mengingat-ingat lagi peristiwa mencekam tersebut. Dia juga tak mau nama anaknya punya keterkaitan dengan Merapi. "Biasa aja. Nggak mau yang aneh-aneh," paparnya.
Kini, lima bayi sudah lahir di pengungsian. Dua lagi sedang antre hadir ke dunia. Dua perempuan yang juga sedang hamil tua adalah Muslimah, 20, warga Ngargosoko Srumbung; dan Narmi, 35, warga Desa Dukun, Kecamatan Dukun. Bayi-bayi yang siap lahir untuk mewarnai dunia di tengah-tengah kepulan asap Merapi. (*/jpnn/c5/dos)
Lima warga Kabupaten Magelang mengungsi dalam keadaan hamil tua. Kegembiraan pun akhirnya menyeruak di tengah kekalutan dalam pengungsian. Anak-anak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri