Mereka Melahirkan saat Mengungsi Karena Letusan Merapi

Tak Mau Anak Pakai Nama Berbau Bencana

Mereka Melahirkan saat Mengungsi Karena Letusan Merapi
LAHIR DIPENGUNGSIAN: Mujiyati bersama anaknya yang baru dilahirkan di Muntilan kemarin (28/10). Foto: Mukhtar Lutfi/Radar Semarang
 

Dalam kondisi panik itu, dia nyaris jatuh dari kendaraan. Hampir saja dia celaka. Hampir pula si jabang bayi terancam. Budiyati pun tak mau mengingat-ingat lagi peristiwa mencekam tersebut. Dia juga tak mau nama anaknya punya keterkaitan dengan Merapi. "Biasa aja. Nggak mau yang aneh-aneh," paparnya.

 

Kini, lima bayi sudah lahir di pengungsian. Dua lagi sedang antre hadir ke dunia. Dua perempuan yang juga sedang hamil tua adalah Muslimah, 20, warga Ngargosoko Srumbung; dan Narmi, 35, warga Desa Dukun, Kecamatan Dukun. Bayi-bayi yang siap lahir untuk mewarnai dunia di tengah-tengah kepulan asap Merapi. (*/jpnn/c5/dos)



Lima warga Kabupaten Magelang mengungsi dalam keadaan hamil tua. Kegembiraan pun akhirnya menyeruak di tengah kekalutan dalam pengungsian. Anak-anak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News