Mereka Menari-nari saat Warga Takut
Minggu, 20 Juni 2010 – 16:12 WIB
Militer Kirgistan yang diterjunkan ke Kota Osh, justru menjadi momok bagi warga di wilayah selatan negeri Asia Tengah itu. Bertugas menegakkan perdamaian pasca kerusuhan, pasukan berbaju doreng tersebut malah memantik kekacauan. Sambil memuntahkan timah panas dari senapan otomatis, para personel militer Kirgistan itu mencemooh etnis Uzbek. "Mereka meneriakkan slogan-slogan anti-Uzbek," ungkap Abdukadyrov. Kesaksian yang sama diungkapkan belasan tetangga Abdukadyrov yang juga keturunan Uzbek. Mereka sangat takut. Apalagi, bentrok berdarah Kamis (10/6) malam, mempertajam perselisihan etnis Uzbek dan Kirgis.
AVAZ tersenyum menyaksikan iring-iringan mobil pengangkut personel militer Kirgistan menuju Shai-Tubeh, wilayah kecil di Osh. Dia lega. Setelah beberapa hari dicekam rasa takut dan waswas, akhirnya pasukan keamanan yang dinanti-nanti tiba juga. Dia yakin, serdadu-serdadu Kirgistan itu bakal melindungi warga dan menciptakan kedamaian.
Baca Juga:
Tapi, betapa kecewanya dia saat pasukan penjaga perdamaian tersebut justru menebar teror dalam masyarakat. "Kami yakin mereka datang untuk melindungi. Tapi, kami salah. Mereka justru dikirim untuk membunuh kami," kata Abdukadyrov, dalam wawancara dengan The New York Times, Rabu (16/6). Menurut pria berusia 48 tahun itu, para serdadu berlompatan turun dari mobil yang mengangkut mereka dan langsung melepaskan tembakan ke rumah-rumah warga.
Baca Juga:
Militer Kirgistan yang diterjunkan ke Kota Osh, justru menjadi momok bagi warga di wilayah selatan negeri Asia Tengah itu. Bertugas menegakkan perdamaian
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer