Mereka Mengaku Mualaf Agar Selamat dari Abu Sayyaf, Kisahnya...
Meski tak diperlakukan kasar, tidak berarti hati mereka tenang.
Sandera lain, Peter Thompson, mengaku, dirinya, Alvian Repi, dan Julian Philips yang sama-sama nonmuslim terpaksa mengaku mualaf demi keselamatan. ”Kami bertiga mengatakan bahwa kami mualaf demi menyelamatkan nyawa saya dan kawan-kawan,” ungkapnya.
Soal makanan, para personel Abu Sayyaf tergolong adil kepada para tawanan. Tidak ada diskriminasi. Apa yang dimakan penyandera, lauk itu juga yang diberikan untuk para sandera. Menunya macam-macam.
”Yang kurang di sana hanya air bersih karena ada di hutan,” terang pria 33 tahun tersebut.
Menurut Alvian, hutan yang mereka tinggali bukan hutan tropis yang lebat. Melainkan hutan khas kepulauan. ”Adanya seperti pohon kelapa dan pohon lainnya saja,” terangnya.
Soal aktivitas setiap hari, Alvian mengatakan lebih sering duduk-duduk santai. Sambil mengobrol dengan rekan-rekan. Sesekali, obrolan juga dilakukan dengan perompak. Di antara lima penjaga, ada dua orang yang mampu berbahasa Inggris.
Namun, aktivitas santai itu langsung sirna tiap kali ada informasi bahwa tentara Filipina datang. Rombongan lantas bergegas, pindah ke hutan lain. Tapi, mereka tidak pernah terlibat dalam konflik terbuka dengan tentara. Sampai hari mereka dibebaskan. (MOCHAMMAD SALSABYL ADN-FOLLY AKBAR/c11/ttg)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Para Honorer Jangan Sedih jika Diangkat jadi ASN Jenis Terbaru
- 5 Berita Terpopuler: Alhamdulillah Nasib Honorer Gagal PPPK 2024 Terang, BKN Beri Penjelasan, Nantikan Kepastiannya
- Ini Syarat Mutlak Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Disiapkan Formasi Tampungan
- Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Mayoritas Lulusan SMA, Berebut Sisa Formasi
- Honorer Tendik Kode R3 Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2024 Tahap 1 Tetap Dipekerjakan?
- Aswan Sebut Puluhan Ribu Peserta Didik di Kapuas Masuk Program Makan Gratis