Mereka Menjaga Semangat Toleransi Dalam Kidung Rohani
Nuansa musik Betawi yang kuat juga terlihat dari lirik lagu yang dibawakan grup ini. Selain logat Betawi yang berakhiran 'e' seperti kite, aye, mereka juga kerap menggunakan pantun untuk menyampaikan pesan rohani dalam lagu-lagunya. Grup ini bahkan banyak menggunakan sebutan 'Babeh di Sorge' dalam liriknya untuk merujuk pada 'Tuhan Bapak di Surga'.
"Orang Betawi kalo manggil bapak 'kan Babeh, nah umat Kristen 'kan panggilnye Tuhan Bapak di Surga, Jadi biar berasa lebih dekat umat dan Tuhannya, kami ganti sebutannye jadi Babeh di Sorge," katanya.
Sementara itu Darmawan, salah seorang jemaat yang menyaksikan penampilan Betawi Bermazmur dalam kebaktian sebelum Natal di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu mengaku senang dengan lagu-lagu rohani Betawi.
"Saya warga Betawi asli, tinggal di Tenabang sejak tahun '75. Jadi seneng banget ada lagu-lagu rohani gaya Betawi. Kalo lagu-lagu rohani dari musik daerah yang laen 'kan emang banyak dan udah biasa, tapi lagu rohani Betawi, cuman mereka ini, setahu saya. Unik aja jadinya," kata pria berusia 65 tahun tersebut.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata