Mereka Menjaga Semangat Toleransi Dalam Kidung Rohani

Mereka Menjaga Semangat Toleransi Dalam Kidung Rohani
Mereka Menjaga Semangat Toleransi Dalam Kidung Rohani
External Link: Video Betawi Bermazmur

Nuansa musik Betawi yang kuat juga terlihat dari lirik lagu yang dibawakan grup ini. Selain logat Betawi yang berakhiran 'e' seperti kite, aye, mereka juga kerap menggunakan pantun untuk menyampaikan pesan rohani dalam lagu-lagunya. Grup ini bahkan banyak menggunakan sebutan 'Babeh di Sorge' dalam liriknya untuk merujuk pada 'Tuhan Bapak di Surga'.

"Orang Betawi kalo manggil bapak 'kan Babeh, nah umat Kristen 'kan panggilnye Tuhan Bapak di Surga, Jadi biar berasa lebih dekat umat dan Tuhannya, kami ganti sebutannye jadi Babeh di Sorge," katanya.

Sementara itu Darmawan, salah seorang jemaat yang menyaksikan penampilan Betawi Bermazmur dalam kebaktian sebelum Natal di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu mengaku senang dengan lagu-lagu rohani Betawi.

"Saya warga Betawi asli, tinggal di Tenabang sejak tahun '75. Jadi seneng banget ada lagu-lagu rohani gaya Betawi. Kalo lagu-lagu rohani dari musik daerah yang laen 'kan emang banyak dan udah biasa, tapi lagu rohani Betawi, cuman mereka ini, setahu saya. Unik aja jadinya," kata pria berusia 65 tahun tersebut.



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News