Mereka Rela Telanjang demi Exo-Art (1)
Pilih Seniman yang Sudah Dikenal
Senin, 18 Februari 2013 – 11:38 WIB

KARYA SENI: Salah seorang model dilukis tanpa pakaian. FOTO: PANDJI / JAWA POS
Namun, karena tercatat sebagai karyawan sebuah perusahaan ekspor-impor, Ayu hanya mau difoto pada hari libur. Yakni, Minggu atau Sabtu sore. "Bagaimanapun, saya punya kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan," jelasnya.
Apakah tidak khawatir jika foto eksotisnya tersebar? "Itulah bedanya seni dan pornografi. Selama ini saya hanya mau difoto dengan konsep seni artistik. Bukan hanya telanjang. Dan, saya sudah yakin serta percaya sama teman-teman fotografer saya," katanya.
Lain Intan dan Ayu, lain pula dengan Dara. Dia mau nude untuk kegiatan seni karena mengharapkan bayaran. Karena itu, dia lebih sering dilukis untuk tubuh atau body painting saja. Sebab, meski aslinya telajang, tubuhnya bisa tertutup lukisan.
"Awalnya diberi tahu teman yang kerja di bidang EO (event organizer). Mereka mencari perempuan yang rela telanjang untuk dilukis. Ya sudah, dari sana keterusan. Hasilnya lumayan," cetus gadis 24 tahun tersebut.
Menjadi objek exo-art punya banyak tantangan. Mulai godaan dari seniman, pandangan negatif masyarakat, hingga persoalan masa depan. Namun, beberapa
BERITA TERKAIT
- 7 Perbedaan Menarik Penggunaan Herbal untuk Alergi Makanan dan Debu
- Obati Sinusitis dengan Mengonsumsi 5 Herbal Ini
- 5 Rekomendasi Tempat Liburan Ramah Anak, Dekat di Jakarta
- 7 Perbandingan Herbal Lokal dan Obat Kimia untuk Batuk yang Perlu Anda Ketahui
- 7 Cara Mudah Mengolah Biji Ketumbar, Kolesterol Bakalan Tidak Berkutik
- Mencicipi Hidangan Khas Kerajaan di Royal Dinner Mangkunegaran Solo