Mereka yang Kehilangan Orang-Orang Terkasih di Situ Gintung (2)
Kaget, 13 Anggota Keluarga Tewas dalam Sekejap
Senin, 30 Maret 2009 – 06:21 WIB
Ya, Rohmah adalah salah seorang yang amat terpukul atas kejadian jebolnya tanggul Situ Gitung, Jumat (27/3) pagi lalu. Dia kehilangan 13 anggota keluarga besarnya. "Sangat kaget. Nggak menyangka, kejadiannya begitu cepat," kata Rohmah di penampungan sementara di kampus Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Wajahnya tampak sayu. Kantong matanya yang bengkak menunjukkan wanita 54 tahun itu diliputi kesedihan amat mendalam.
Di kampus itu memang ada dua tempat pengungsian. Yang pertama di lantai dua Fakultas Hukum. Ruang ini adalah tempat tinggal sementara bagi korban yang masih mengalami trauma berat. Mereka yang sudah agak kuat dipindahkan ke tempat yang lebih luas di Fakultas Kedokteran, kampus yang sama.
Di tempat itu, mereka harus rela tinggal seadanya. Mereka hanya mengharapkan uluran bantuan. Di pengungsian itu Rohmah harus berebut kasur dengan pengungsi lain, sekadar untuk mendapatkan tempat yang hangat agar bisa melepas kesedihan.
Rohmah hingga saat ini masih trauma dengan kejadian di pagi buta itu. Bahkan, dia tidak kuat untuk keluar dari pengungsian dan melihat rumahnya yang sudah rata dengan tanah. "Tadi anak saya minta ditemani keluar (pengungsian), tapi saya tidak mau. Saya trauma. Pokoknya, saya tidak mau melihat lagi," katanya lirih.
Tragedi Situ Gintung menimbulkan trauma bagi para korbannya. Tak sedikit dari mereka yang enggan kembali ke rumah karena ketakutan melihat lokasi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408