Mereka yang Kehilangan Orang-Orang Terkasih di Situ Gintung (2)

Kaget, 13 Anggota Keluarga Tewas dalam Sekejap

Mereka yang Kehilangan Orang-Orang Terkasih di Situ Gintung (2)
Mereka yang Kehilangan Orang-Orang Terkasih di Situ Gintung (2)

Dahroni, Rohmah, dan Nila kini masih bertahan di pengungsian. Mereka tidak tahu hendak ke mana pasca bencana. "Kami tidak ada tempat lagi," katanya. Namun, Dahroni tidak terlalu larut dengan musibah yang menimpanya. Dia ikut membantu mengorganisasi kebutuhan tetangga-tetangganya sesama korban di pengungsian. "Saya menjadi penyambung RT di sini," sambungnya.

Kehilangan anggota keluarga dalam jumlah banyak juga dialami Dali Ihsan. Security UMJ itu kehilangan tujuh anggota keluarga, dua di antaranya masih hilang. "Yang masih hilang menantu namanya Wito dan keponakan, Maulana," kata Dali. Nabila, satu keponakan Dali yang sempat hilang, ditemukan di sekitar Tanah Kusir, sekitar delapan kilometer dari lokasi kejadian. "Dia nyangkut di atas kandang ayam dan sudah meninggal," katanya.

Dia bersyukur tidak terseret air dari Situ. Saat tahu air bah menerjang, dia langsung lari menuju Fakultas Hukum UMJ yang kini menjadi tempatnya berteduh. "Kalau ingat itu, saya nggak kuat. Tapi, bisa menyelamatkan anak saya, sudah bersyukur," katanya.

Dali yang bekerja di UMJ sejak 1996 memang patut bersedih. Sebenarnya dia bisa menyelamatkan Aisyah, kakaknya, menuju ke tempat yang lebih tinggi. Namun, karena mengira air yang datang hanya banjir biasa, sang kakak memutuskan masuk lagi ke dalam rumah dan menyelamatkan surat-surat. "Padahal, dia sudah keluar rumah. Akhirnya dia terseret," katanya dengan mata berkaca.

Tragedi Situ Gintung menimbulkan trauma bagi para korbannya. Tak sedikit dari mereka yang enggan kembali ke rumah karena ketakutan melihat lokasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News