Mereka yang Kehilangan Orang-Orang Terkasih di Situ Gintung (2)
Kaget, 13 Anggota Keluarga Tewas dalam Sekejap
Senin, 30 Maret 2009 – 06:21 WIB
Banjir memang sudah sering dialami Dali dan keluarga. Tidak heran jika saat air menerjang Jumat pagi, keluarganya mengira itu banjir biasa. "Ternyata tanggulnya jebol. Sekarang orang tua saya tidak mau tinggal di situ lagi," katanya.
Duka mendalam juga dialami Abdul Hamid. Pria 50 tahun itu kemarin hanya duduk termenung menyaksikan warga lain membersihkan sisa-sisa puing akibat hantaman air bah Situ Gintung. Tatapan matanya kosong. Dia duduk di atas kursi yang tersisa di lantai dua rumahnya yang sudah tak beratap.
Akibat petaka Jumat subuh itu, Hamid, warga RT 004/08 Kampung Gintung, Cirendeu, Ciputat, kehilangan tujuh anggota keluarga. Yakni, kakak, ipar, dan cucu kesayangannya.
"Waktu air bah datang, saya baru selesai salat Subuh. Lalu saya berteriak ngasih tahu anggota keluarga lain, kalau tanggul jebol. Saya langsung berlari ke lantai dua diikuti istri. Setelah itu, dengan cepat air bertambah tinggi dan memorakporandakan rumah saya," katanya.
Tragedi Situ Gintung menimbulkan trauma bagi para korbannya. Tak sedikit dari mereka yang enggan kembali ke rumah karena ketakutan melihat lokasi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408