Mereka yang Kehilangan Orang-Orang Terkasih di Situ Gintung (3-Habis)

Keluarga Habis, Bocah 11 Tahun Jadi Sebatang Kara

Mereka yang Kehilangan Orang-Orang Terkasih di Situ Gintung (3-Habis)
Mereka yang Kehilangan Orang-Orang Terkasih di Situ Gintung (3-Habis)
Anak sulung Odan sebenarnya hampir bernasib sama. Namanya Melda. Sejak Selasa (26/3), wanita 30 tahun itu didiagnosis menderita demam berdarah. Melda lantas dirawat inap di sebuah rumah sakit di Tangerang Selatan. Saat kejadian tersebut, Melda masih harus dirawat di rumah sakit. ''Seandainya dia masih di rumah, mungkin nggak bakal selamat,'' ujarnya.

Lain lagi dengan Sukarti. Ibu dua anak tersebut pada Minggu siang (29/3) tampak tepekur melihat tanah yang rata di Kampung Poncol. Pandangannya kosong melihat prajurit dari Kodim 0506/Tangerang membongkar-bongkar reruntuhan bangunan.

Gurat-gurat kesedihan masih membekas di matanya yang sedikit memerah dan lebam. Dia tampak dipapah oleh seorang wanita sebayanya sambil terus memandangi tanah bekas rumahnya. Letak tempat tinggal Sukarti hampir sama dengan Odan, yakni di cerukan lembah depan Fakultas Hukum UMJ.

Sukarti tak bisa banyak bertutur. Tiap kali diajak bicara, dia lebih banyak menjawab dengan mengangguk sambil terus memandangi tanah rata bekas rumahnya. Wanita di sampingnya lebih sering menuturkan kisah pilu wanita 56 tahun itu. ''Suami dan dua anaknya masih belum ditemukan,'' kata wanita yang hanya mau disebut Sri tersebut.

Bencana Situ Gintung telah mengubah 180 derajat kehidupan para korban. Beberapa orang kini hidup sebatang kara karena seluruh anggota keluarganya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News