Mereka yang Kehilangan Orang-Orang Terkasih di Situ Gintung (3-Habis)
Keluarga Habis, Bocah 11 Tahun Jadi Sebatang Kara
Selasa, 31 Maret 2009 – 06:33 WIB

Mereka yang Kehilangan Orang-Orang Terkasih di Situ Gintung (3-Habis)
Dia menuturkan, Sukarti kini tinggal sebatang kara. Rumah dan semua anggota keluarganya hilang ditelan air bah Situ Gintung. Hari-hari Sukarti kini dihabiskan dengan tinggal di penampungan pengungsi di Fakultas Kedokteran UMJ.
Menurut Sri, tak banyak yang bisa diingat Sukarti mengenai kronologi kejadian itu. Yang diingat Sukarti, tiba-tiba dirinya berlari menghindari air dan terjerembap di tanah yang lebih tinggi. ''Tiap kali ditanya soal anak dan suaminya, dia hanya diam. Maaf, beliau harus istirahat,'' tegas Sri lantas membopong Sukarti meninggalkan reruntuhan bangunan di bekas kampungnya tersebut.
Bukan hanya Sukarti yang menjadi sebatang kara akibat terjangan air bah Situ Gintung. Ferry, 11, kini juga tak punya siapa-siapa lagi. Kemarin, dia hanya menangis setelah tahu kakaknya, Ricky Burhanuddin, meninggal. Itu berarti habis sudah seluruh anggota keluarganya.
Sebab, sang ayah, Ubung Burhanuddin, hingga kini masih dinyatakan hilang. Indah, sang adik, juga ditemukan tewas beberapa saat setelah kejadian. ''Ibu saya juga sudah tidak ada (meninggal, Red) bukan karena bencana ini. Bapak, kakak, dan adik saya kini menjadi korban bencana ini. Sekarang saya tidak punya keluarga lagi. Tinggal nunggu bapak, mudah-mudahan cepat ditemukan,'' ungkap Ferry sambil terisak.
Bencana Situ Gintung telah mengubah 180 derajat kehidupan para korban. Beberapa orang kini hidup sebatang kara karena seluruh anggota keluarganya
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu