Mereka yang Ngotot Mengejar Status All-Star
Nasib Bergantung Para Pelatih
Rabu, 14 Januari 2009 – 06:26 WIB
Sayang, pelatih tak boleh memilih pemainnya sendiri. Jadi, O'Brien tak bisa membantu Granger, hanya bisa melontarkan pujian untuk mengingatkan 29 pelatih lain.
Sayangnya lagi, Pacers tidak punya rekor yang memukau (13-25). Jadi, para pelatih lain itu bisa tak memilih Granger karena tak mampu membawa timnya meraih lebih banyak kemenangan. Meski Pacers merupakan spesialis kalah tipis di NBA (belasan kali kalah di bawah lima poin atau lewat overtime), para pelatih lain itu mungkin tetap tak mau memberi poin ''kasihan''.
Yang berpeluang lebih besar masuk All-Star mungkin adalah Devin Harris. Point guard muda Nets itu benar-benar memukau pada awal musim 2008-2009 ini. Dia mampu mencetak rata-rata 22,9 poin dan 6,7 assist per game. Bersama superstar Vince Carter, dia membantu mendorong Nets ke barisan kandidat playoff wilayah timur.
Penghalang Harris adalah cedera hamstring. Dia absen beberapa laga terakhir, kehilangan kesempatan pada minggu-minggu ''emas'' untuk memukau penggemar dan pelatih.
BAGI pemain NBA, status All-Star sangat mahal harganya. Saat ini, sejumlah pemain muda sedang ngotot berjuang masuk jajaran elite tersebut. Setiap
BERITA TERKAIT
- Real Madrid Tumbang di Markas Liverpool, Rekor Minor Tercipta
- Liverpool Vs Real Madrid: 10 Pemain Absen Termasuk Vinicius
- Indonesia Masters 2025: Ginting Bicara Kenangan
- Banjir Pelatih Asing di Piala AFF 2024, Hanya Ada 1 Lokal
- Luar Biasa! 2 Pemain Non-Pelatnas PBSI Lulus BWF World Tour Finals 2024
- Begini Persiapan Megan C Sutanto Menuju Laga Olimpiade