Merespons Situasi Politik Terkini, Said Abdullah Sebut PDIP dan Nasdem Punya Kesamaan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah merespons perkembangan politik terkini setelah penyelenggaraan Pemilu legislatif dan Pilpres 2024 pada Rabu (14/2/2024).
Menurut Said, PDI Perjuangan memandang penting bahwa mengurus negara sebesar ini tidak bisa sendiri.
Said menegaskan natur politik PDI Perjuangan adalah gotong royong. Namun, kegotongroyongan harus diletakkan dalam kerangka politik yang benar. Ada cita-cita ideologi sebagai basis perekatnya.
“Dengan solidaritas inilah kerja sama politik akan lebih kokoh. PDI Perjuangan dan Partai Nasdem sama-sama berwatak nasionalis, genealogi keduanya memudahkan bila kerja sama terajut,” ujar Said Abdullah di Jakarta, Kamis (15/2).
Said menyebut antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua umum Partai Nasdem Surya Paloh adalah kawan lama.
“Beliau berdua sama-sama mengawal pemerintahan Presiden Jokowi selama ini, termasuk tidak segan menyampaikan nasihat atas jalannya pemerintah jika dijumpai penyimpangan,” ujar Said.
Kalaupun ke depan PDI Perjuangan dan Nasdem karena takdir sejarah berjalan beriringan, baik di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan, Said yakin punya niat baik untuk menjaga demokrasi kita.
“Demokrasi harus kita jaga, harganya sangat mahal. Kita tidak ingin cita-cita reformasi tenggelam setelah berjalan 25 tahun ini,” ujar Said yang juga Ketua Badan Anggaran DPR RI ini.
PDI Perjuangan dan Partai Nasdem sama-sama berwatak nasionalis, genealogi keduanya memudahkan bila kerja sama terajut.
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas