Merger Bank BUMN Syariah Tanpa Holding

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini masih mengkaji kemungkinan penggabungan (merger) empat bank syariah milik anak usaha perbankan pelat merah.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, merger tersebut bakal dilakukan tanpa adanya perusahaan induk (holding company). "Saya belum bisa memastikan bagaimana strukturnya, tapi kemungkinan besar sebetulnya yang terbaik di merger. Jadi, bukan bikin holding," ujar Rini di kantornya, Kamis (6/3).
Usulan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dirasa cukup baik mengingat Indonesia belum memiliki bank syariah yang besar. Padahal penduduk di Indonesia sebagian besar beragama Islam.
Untuk itu, menurut Rini, sudah seharusnya Indonesia memiliki bank syariah yang besar. Pasalnya, bak Syariah selama ini hanya menjadi bagian kecil dari unit usaha perbankan.
"Jadi sekarang ini sedang kami telaah untuk empat bank syariah dari Kementerian BUMN agar bisa disatukan," tambah Rini.
Namun, mantan menteri perindustrian ini masih enggan menyebut perbankan mana yang bakal menjadi leadingnya. Saat ini, ada beberapa bank yang menggarap sektor syariah. Yakni, PT Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank Negara Indonesia (BNI), atau PT Bank Tabungan Negara (BTN). "Belum tahu (leading), karena masih ditelaah," tegas Rini. (chi/jpnn)
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini masih mengkaji kemungkinan penggabungan (merger) empat bank syariah milik anak usaha
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kawal Program Asta Cita, SP-Sekar BUMN Deklarasi Forkom
- Stok Pupuk Subsidi Tersedia untuk Petani Bali, Nyoman Adi Apresiasi Gebrakan Mentan
- Arsari Group Bantah Keterlibatan Hashim di Tambang Mas Sangihe
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Upayakan Revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas untuk Tingkatkan Layanan Ekspor
- Bea Cukai Dorong Peningkatan Ekspor dari 2 Daerah Ini Lewat Sinergi Berbagai Instansi
- Siap Sukseskan Mudik Gratis Lebaran 2025, Pelindo Lakukan Berbagai Persiapan