Merger di Industri Telekomunikasi Dinilai Membawa Efek Positif
Selain itu, memperkuat struktur permodalan, meningkatkan ketrampilan manajemen dan karyawan maupun menciptakan peluang ekspansi, baik pada lini produk maupun area pasar yang belum terjangkau.
"Merger antar-perusahaan telekomunikasi merupakan jawaban bagi para pelaku industri untuk merespons kebutuhan modal yang tinggi, terciptanya stuktur biaya yang efisien sekaligus untuk dapat lebih bersaing dengan para kompetitornya," jelas David.
Dengan kehadiran teknologi 5G yang pertama kali diluncurkan di Korea Selatan pada 2019, menurut David, akan menjadi perhatian utama operator telko dalam hal persaingan pasar.
Perkembangan teknologi 5G akan memfasilitasi perkembangan layanan seperti enhanced Mobile Broadband, streaming Virtual Reality (VR), akses internet super cepat, telemedis, video streaming dengan kualitas 8K, cloud gaming, autonomous car maupun smart home monitoring.
Di Indonesia, menurut David, teknologi 5G resmi diluncurkan pada akhir Mei 2021. (antara/jpnn)
Pengamat menilai bahwa merger di industri telekomunikasi bawa efek positif terhadap informasi dan komunikasi di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Wujudkan Pertumbuhan 8%, Indonesia Butuh Investasi Rp 7.000 Triliun Per Tahun
- Kelas Menengah Penentu Pasar Mobil ke Depan, Pengamat: Produsen Jangan Ambil Untung Banyak
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis
- XL Axiata & Smartfren Merger, Meutya Hafid Mengaku Belum Tahu
- PPN Jadi 12 Persen Tahun Depan, Begini Imbasnya ke Masyarakat
- INDEF Menyoroti Rencana Kenaikan PPN & Makan Bergizi Gratis, Mengkhawatirkan