Merger PS TNI dan Persiram Raja Ampat Disambut Hangat

Nah, khusus untuk persoalan merger antara manajemen PS TNI dan Persiram Raja Ampat, Tisha mengatakan bahwa, bila kedua belah pihak sudah sepakat, maka secara otomatis pihak operator pun akan mengakomodir kesepakatan tersebut. Termasuk dengan mengakomodir PS TNI sebagai peserta kompetisi nanti.
“Tapi, syaratnya kedua klub harus menunjukan peryataan resmi kalau sudah benar-benar terjadi merger antara mereka,” paparnya.
Terutama pernyataan dari manajemen Persiram bahwa mereka sudah dengan penuh sadar dan tanggung jawab melakukan merger dengan tim lain dalam mengikuti kompetisi nanti.
“Termasuk terkait penggunaan nama PS TNI yang menggantikan Persiram. Jadi, kami tunggu pernyataan resmi manajemen Persiram,” lanjutnya.
PTGTS memang harus menunggu pernyataan resmi dari manajemen Persiram. Sebab, tim asal Papua itu termasuk dalam 18 klub yang menginisiasi lahirnya kompetisi terobosan tersebut. Meski begitu, Tisha menyebutkan bahwa merger antara PS TNI dan Persiram tidak mengubah total peserta kompetisi untuk ISC-A, yaitu 18 klub.
Sementara itu, belum ada satupun manajemen Persiram yang bersedia memberikan komentarnya terkait merger tersebut.
Seperti yang diketahui, pelatih PS TNI Eddy Syahputra mengungkapkan bahwa sudah terjadi merger antara mereka dengan Persiram. Itu yang membuat mereka sedang fokus untuk melakukan persiapan tim jelang tampil di ISC-A, 15 April mendatang.
Fenomena merger antara klub sejatinya bukan sesuatu yang baru di sepak bola tanah air. Sejumla klub besar tanah air sudah pernah melakukan hal serupa.
- Cek Klasemen Final Four Proliga 2025: Jakarta LavAni Belum Terkalahkan
- Heri TMJ Juara Batulicin Open 2025, Raih Hadiah Biliar Terbesar di Indonesia
- Kelsey Robinson Masih Belum Bisa Bawa Electric PLN Raih Kemenangan
- Popsivo Polwan Menang, Cek Klasemen Final Four Proliga 2025
- Debut Manis HydroPlus Strikers & MilkLife Shakers Raih Runner-up di JSSL Singapore 7’s 2025
- Legenda Basket Indonesia Saling Sikut Menjelang IBL All Star 2025