Meriahnya Jambore Sepeda Tua

Meriahnya Jambore Sepeda Tua
Suasana jambore sepeda tua di Surabaya. FOTO : Jawa Pos
''Tadi cuma berhenti dua kali," jelasnya malu-malu. Sang ayah pun membenarkan. Bungsu tiga bersaudara itu hanya berhenti untuk minum, lalu kembali menggenjot sepeda kecilnya. ''Kalau dia bilang capek ya didorong sebentar," jelas Rudi Hartono, sang ayah.

Kemarin bukan kali pertama sang putri ikut bersepeda jarak jauh. Sebelumnya, Angelina juga pernah ikut bersepeda di event Jombang Tempo Dulu. Berkat kegigihannya mengayuh sepeda dan kostum yang sesuai, dia pun mendapatkan juara pertama sebagai peserta dengan pakaian terunik.

Selain bersepeda keliling Surabaya, ada banyak kegiatan yang dilakukan dalam Jambore Sepeda Tua tersebut. Berlangsung mulai 6 Mei, lapangan Gelora 10 November juga dipenuhi penjual barang klithikan. Belasan pedagang menjajakan barang lawas bernilai tinggi.

Berbagai aksesori sepeda tua bisa ditemukan di tempat itu. Mulai pedal, sadel, lampu, dinamo, hingga sepeda tua. Semua bisa dibeli. Harganya bervariasi. Mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Misalnya, bel sepeda buatan Jerman yang seharga Rp 2,75 juta. Lalu, ada juga lampu Gazelle seharga Rp 3,5 juta. Mereknya ternama dan tak lagi diproduksi. 

Ada pula sadel buatan sebelum 1900-an yang dijual seharga Rp 3 jutaan. Sepeda tua yang ditawarkan pun rata-rata memiliki harga di atas Rp 10 juta. Sebagian bermerek Gazelle. (dwi/c7/dos/JP/pda) 

Jambore sepeda tua yang diadakan di Gelora 10 November Surabaya kemarin (7/5) berlangsung meriah. Tak hanya sepedanya, tetapi juga dandanan para


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News