Meriahnya Karnaval Budaya Kolosal WJF 2019 Bersama Bank BJB
jpnn.com, BANDUNG - Pergelaran budaya kolosal West Java Festival (WJF) 2019 resmi dibuka di Komplek Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (1/11). Suara riuh hasil dentuman jimbe yang ditabuh puluhan siswa SD menggema di udara, menusuk dinding daun telinga, menjadi penanda dimulainya perayaan karnaval budaya paling kolosal di Jawa Barat sepanjang tahun 2019.
WJF 2019 merupakan karnaval budaya kolosal yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat. Festival ini dihadirkan sebagai persembahan puncak dari perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-74 Provinsi Jabar. Bank bjb, hadir sebagai kolaborator utama pemerintah dalam mensukseskan gelaran acara.
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi mengatakan bank bjb mendukung penuh berbagai langkah pemerintah dalam mendorong potensi yang dimiliki setiap daerah. Jawa Barat, dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki keanekaragaman budaya yang kaya, baik yang bersifat tradisional maupun kontemporer.
"Kekayaan budaya yang lahir di Jawa Barat seolah tak pernah habis. Sangat banyak warisan budaya tradisional dari berbagai daerah di Jabar yang terus berkembang dan lestari hingga saat ini. Di sisi lain, tak kalah banyak pula produk-produk kebudayaan kontemporer yang dihasilkan masyarakat setiap harinya, dari mulai seni rupa, musik, tari-tarian, kuliner hingga sastra semua ada di Jawa Barat. Unsur-unsur kebudayaan tradisional dan kontemporer ini saling melengkapi satu sama lain. Proses produksi dan reproduksi seni yang dihasilkan menjadi penanda bahwa Jawa Barat adalah salah satu daerah paling kreatif di Indonesia. Karena itu, bank bjb bangga bisa menjadi bagian dari komunitas kreatif Jawa Barat," ujar Yuddy.
Keanekaragaman budaya yang dimiliki masyarakat ini, harus menjadi kebanggan masyarakat. Pancaran kebanggan itu bisa diperlihatkan melalui tindakan nyata dalam memelihara dan memajukan kebudayaan daerah. Dorongan yang diberikan bank bjb dalam helatan WJF 2019 ini menjadi salah satu contoh konkret bagaimana keterlibatan berbagai elemen dalam memajukan dan melestarikan kearifan lokal mesti dilakukan.
“Kekayaan budaya yang dimiliki tak cuma bisa dirayakan lewat kebanggaan. Lebih dari itu, ciri khas kearifan lokal yang unik juga dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat dari luar untuk ikut menikmati, mempelajari dan melestarikan bentuk dan nilai yang terdapat dalam suatu produk kebudayaan. Pada gilirannya, kebudayaan yang unik dan menarik akan mendatangkan potensi pariwisata yang menjadi pendorong bagi terciptanya kesejahteraan sosial,” ujarnya.
Sebagai Bank Pembangunan Daerah, Yuddy mengatakan bank bjb senantiasa menjadi mitra bagi masyarakat maupun pemerintah dalam meniti langkah maju di berbagai lini, tak terkecuali pariwisata dan kebudayaan. Perseroan juga selalu bersetia memainkan peran vitalnya sebagai agen pembangunan yang senantiasa berada di garda terdepan dalam menyambut berbagai macam peluang dan tantangan transformasi zaman demi mewujudkan cita-cita dalam kesejahteraan bersama.
Helatan akbar WJF 2019 diisi dengan menampilkan beragam acara seperti pentas seni, musik dan berbagai bazar kerajinan hingga kuliner, digelar mulai hari ini Jumat (1/11/2019) hingga Minggu (3/11/2019). Terdapat 262 booth dan tiga panggung yang disediakan untuk pertunjukan setiap harinya. Hajat kebudayaan ini dibuka sejak pukul 08.00 WIB hingga 23.00 WIB. WJF 2019 ini akan dimeriahkan sejumlah penyanyi dan artis Ibu Kota seperti Barasuara, Gigi, Isyana Sarasvati, Dewi Gita, Yura Yunita dan sejumlah musisi kawakan asal Kota Bandung.
WJF 2019 bersama Bank BJB ini diisi dengan beragam acara seperti pentas seni, musik dan berbagai bazar kerajinan hingga kuliner.
- Ungkap Lab Rahasia Narkoba di Bandung, Polisi: Hendak Dipasarkan Pada Malam Tahun Baru
- Siapkan Langkah Strategis Mendukung Ekspansi Bisnis Berkelanjutan di 2025
- Polisi Ungkap Motif Penculikan IRT di Bandung, Korban–Pelaku Ternyata Saling Kenal
- Terungkap, DAS Ternyata Otak Penculikan IRT di Bandung, Modusnya Menagih Utang
- Hujan Deras Semalaman, Kabupaten Sukabumi Dikepung Bencana
- Para Investor kini Menjadikan ESG sebagai Kriteria Utama Portofolio